MUSYAWARAH KERJA NASIONAL IKAHIMATIKA

Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika (Ikahimatika) seluruh Indonesia menyelenggarakan musyawarah kerja nasional di Puskopdit Bekatigade Jl. Kaliurang KM 19,5 Pakem Sleman Yogyakarta pada Kamis – Sabtu 15-17 April 2010 diikuti oleh 110 peserta dari 41 perguruan tinggi di 16 provinsi. Ikahimatika merupakan satu-satunya organisasi mahasiswa matematika se-Indonesia yang dibentuk oleh himpunan-himpunan mahasiswa matematika PTN dan PTS yang ada di Indonesia. Musyawarah kerja nasional yang pada tahun ini diselenggarakan oleh Himatika FMIPA UNY sebagai tuan rumah dibuka oleh Pembantu Rektor III UNY Prof. Dr. Herminarto Sofyan. Bertema ”Satukan tujuan sibakkan penghalang menuju Ikahimatika Indonesia yang berdaya dan berguna”  ketua panitia Zulfikar Idi Adhani mengungkapkan musyawarah kerja nasional ini diselenggarakan untuk menentukan program kerja terutama selama dua tahun kedepan, karena musyawarah nasional dan konggres Ikahimatika belum sempat diadakan pada saat pertemuan di Universitas Cenderawasih Jayapura Papua tanggal 27 Januari hingga 3 Februari 2010 sehubungan dengan undangan dari Bupati Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang untuk melihat proses pendidikan di sana.
Isu sentral yang dibahas pada musyawarah kerja nasional kali ini adalah Community Development yang menurut Sekjen Ikahimatika periode 2007-2009 Eidi Rasmawardi terdiri dari tiga elemen yaitu meningkatkan peran mahasiswa dalam dunia pendidikan, kewirausahaan dan peningkatan sumber daya manusia terutama softskill. Dalam dunia pendidikan perlu dilihat kebutuhan pendidikan pada saat ini berdasar riset dari dunia mengajar, dimana pada saat anggota Ikahimatika mengunjungi Oksibil Papua beberapa waktu lalu dapat melihat sendiri sistim pendidikan disana yang berbeda dengan pulau Jawa, misalnya. Kendalanya ternyata ada pada pembinaan, demikian ungkap Eidi. Sedangkan dari sisi kewirausahaan, community development mengemukakan gagasan untuk berkomunikasi dengan masyarakat melalui pelatihan yang berguna bagi banyak orang, seperti pelatihan perbengkelan misalnya. Hal ini dapat menggali potensi masyarakat yang jauh dari dari dunia pendidikan, walaupun minim softskill namun belum tentu tidak mampu melakukan sebuah usaha bengkel. Wacana community development ini dapat mengoptimalisasikan anggota baik dari sisi sains maupun jurusan pendidikan untuk dapat membuat bagaimana agar memunculkan kebersamaan karena nyaris di setiap propinsi ada jurusan matematika dari PTN atau PTS.