Tim peneliti lintas disiplin Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bersama mitra universitas lain sukses melaksanakan kegiatan Model Mitigasi Holistik Berbasis Experiential Learning dan Teknologi Aksesibel pada 17–24 September 2025. Program ini ditujukan untuk memperkuat resiliensi calon guru sekolah dasar melalui inovasi pembelajaran yang kontekstual, adaptif, dan kolaboratif. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Pujianto, Dr. Woro Sri Hastuti, Dr. Febrina Siska Widyaningtyas sebagai tim peneliti utama. Kolaborasi penelitian juga melibatkan dua dosen PGSD UNY, yakni Dr. Agnesi Sekarsari Putri dan Dr. Yeni Rakhmawati, serta Dr. Muhammad Aqmal dan Nurcahyo, M.Pd., dosen bidang IPA dari Universitas Kalimantan Utara.
Sebagai bagian dari riset kolaboratif, kegiatan ini turut diikuti mahasiswa calon guru dari UNY, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) yang berperan aktif dalam focus group discussion (FGD), simulasi pembelajaran, serta uji coba media pembelajaran berbasis teknologi aksesibel.
“Produk utama berupa e-book interaktif dengan fitur augmented reality (AR) dan versi cetak dengan kode QR. Media ini memungkinkan calon guru dan siswa mengakses visualisasi 3D fenomena kebencanaan, seperti erupsi gunung berapi atau gempa bumi, sekaligus mengaitkannya dengan proyek lapangan, misalnya merancang jalur evakuasi sekolah. Melalui teknologi ini, calon guru dapat belajar secara multisensori dan kontekstual, sekaligus mengembangkan keterampilan pedagogis yang dibutuhkan dalam menghadapi situasi nyata,” jelas Dr. Pujianto.
Hasil validasi ahli menyatakan model mitigasi holistik ini “sangat layak” diterapkan. Kedepan, tim peneliti akan melanjutkan uji implementasi disekolah dasar mitra untuk melihat dampak nyata terhadap peningkatan resiliensi dan kompetensi calon guru. “Kolaborasi lintas universitas ini memperlihatkan bagaimana mahasiswa bisa terlibat langsung dalam memecahkan masalah nyata, sekaligus mendapatkan pengalaman belajar yang mendalam. Melalui pengalaman belajar langsung, program ini memperkuat keterampilan calon guru,” tambah Dr. Woro Sri Hastuti.
Penelitian ini juga dikembangkan bersama mahasiswa, yakni Nurma Tasya Ajeng dan Syahda Nofa Sabrina, yang berperan sebagai kolaborator aktif dalam setiap tahap kegiatan. Keterlibatan mereka menegaskan bahwa pengembangan model mitigasi holistik ini tidak hanya menjadi hasil kerja sama antar universitas dan dosen lintas bidang, tetapi juga wujud kolaborasi erat dengan mahasiswa sebagai generasi penerus, sehingga produk yang dihasilkan lebih kontekstual, aplikatif, dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan pendidikan. Melalui kegiatan ini, UNY dan mitra universitas berkomitmen memperkuat inovasi pendidikan kebencanaan bagi calon guru SD, sekaligus menjawab kebutuhan pembelajaran abad ke-21 yang inklusif, adaptif, dan berbasis pengalaman nyata. Sinergi antara dosen, mahasiswa, dan universitas mitra menunjukkan praktik nyata kerja sama yang produktif dan berkelanjutan.
Penelitian ini didanai mitra yang telah memberikan dukungan dan ruang bagi tim peneliti dalam mengembangkan Model Mitigasi Holistik Berbasis Experiential Learning dan Teknologi Aksesibel. Dukungan ini memungkinkan terciptanya kolaborasi erat antara dosen, mahasiswa, dan lintas universitas, sehingga penelitian dapat berjalan dengan optimal serta menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi penguatan resiliensi calon guru sekolah dasar di Indonesia. (witono)