Bidang Penalaran Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPA (HIMA IPA) FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan IPA 2025 pada Sabtu (27/9) bertempat di Ballroom Gedung Magister dan Doktor lantai 4 FMIPA UNY. Kegiatan ini mengusung tema “Integrasi Kecerdasan Buatan dalam Kurikulum Pendidikan IPA: Menguatkan Kearifan Lokal dan Literasi Sains Global.”
Acara yang dilaksanakan secara offline ini diikuti oleh 109 peserta, terdiri atas 6 guru, 103 mahasiswa S-1 dan S-2 UNY, serta alumni. Selain itu, hadir pula dosen-dosen Pendidikan IPA dan 4 orang delegasi organisasi mahasiswa (ormawa) sebagai tamu undangan. Penyelenggaraan seminar ini melibatkan 27 panitia, 2 MC, 1 moderator, dan 2 pembicara utama.
Pemaparan materi pertama dibawakan oleh Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed., Guru Besar bidang Pendidikan IPA UNY, dengan topik “Kurikulum Pendidikan IPA Berbasis Kearifan Lokal: Membangun Literasi Sains dan Karakter Bangsa.” Usai sesi pertama, peserta disuguhi hiburan oleh mahasiswa Pendidikan IPA yang menambah semarak suasana.
Materi kedua dipaparkan oleh Dr. Syahrul Ramadhan, M.Pd. dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan judul “Integrasi Kecerdasan Buatan untuk Mengembangkan Pembelajaran IPA yang Interaktif dan Kontekstual.” Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan tanya jawab, dipandu oleh moderator.
Kegiatan ini sejalan dengan SDGs #4 (Pendidikan Berkualitas) yang menekankan pembelajaran inklusif dan inovatif, serta SDGs #9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemanfaatan teknologi modern untuk membangun sistem pendidikan yang adaptif di era digital.
Dalam sambutannya, Nurmalia Wulan Sari, ketua pelaksana Seminar Nasional Pendidikan IPA 2025, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. “Harapannya, acara ini dapat menambah wawasan serta memotivasi kita semua, khususnya para pendidik, untuk mengimplementasikan kecerdasan buatan dalam menciptakan pembelajaran IPA yang interaktif, kontekstual, dan tetap berakar pada kearifan lokal,” ujarnya.
Seminar Nasional Pendidikan IPA 2025 menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membangun literasi sains, karakter bangsa, dan kesiapan menghadapi perkembangan teknologi global tanpa meninggalkan kearifan lokal. Harapannya dapat mendorong program Kampus Berdampak, yang menekankan pada pembangunan berkelanjutan (SDGs). (ratna/witono).