Guest Lecture: Integrasi Masalah Socio-Sains ke dalam Pembelajaran Kimia

Departemen Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan Guest Lecture atau kuliah dari dosen tamu (Guest Lecturer). Prof. Dr. Muammer ÇALIK dari Trabzon University, Turkey menjadi narasumber dalam guest lecture departemen Pendidikan Kimia FMIPA UNY. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa S1, S2, S3 Program Studi Pendidikan Kimia dan Kimia. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis (06/02/2025) di Ruang Sidang 3 FMIPA UNY.

 

Kuliah umum ini menjadi sarana untuk berdiskusi tentang topik “Integrating a Socioscientific Issue into Chemistry Teaching”. Kegiatan ini diikuti oleh para mahasiswa S3 Pendidikan Kimia dan Kimia FMIPA UNY.

Prof. Dr. Muammer ÇALIK bersama dengan Prof. Dr. Aantuni Wiyarsi, dosen pendidikan IPA FMIPA UNY juga telah melakukan publikasi dalam beberapa artikelnya di jurnal internasional scopus yang bejudul ‘Investigating Socioscientific Issues via Scientific Habits of Mind: Development and Validation of the Scientific Habits of Mind Survey’; ‘A-Cross-Age study of elementary student teachers’ scientific habits of mind concerning socioscientific issues’; ‘Revisiting the scientific habits of mind scale for socio-scientific issues in the Indonesian context’; ‘The effect of socio-scientific issues-based intervention studies on scientific literacya meta-analysis study’.

 

Topik SocIoscIentIfIc Issues dalam pembelajaran sains sangat penting, karena siswa melalui pembelajaran SSI ini siswa dapat memberikan solusi terhadap permasalahan isu sosial-sains yang ada melalui penerapan sains dan teknologi, beserta tindakan sosial, ekonomi, dan politik yang tepat dan berkomitmen. Selama sains di sekolah tidak membekali mereka untuk menjadi warga negara yang melek sains tentang isu-isu ini dan peran yang harus dimainkan oleh sains dan teknologi, kecil kemungkinan bahwa isu-isu besar ini akan diberi prioritas politik dan dukungan atau penolakan publik yang mungkin mereka perlukan.

 

Komponen penting dalam SSI yaitu interaksi antara kebutuhan sosial, sains dan pengembangan teknologi. Masyarakat dalam hal ini kita berusaha untuk mewujudkan kehidupan berkualitas yang lebih baik, akses terhadap pasokan makanan, energi, dan sarana komunikasi sosial atau lainnya yang aman. Tetapi faktanya, masih banyak permasalahan sosial (isu sosial-sains) yang menjadi perdebatan (pro-kontra) dalam masyarakat seperti beberapa isu tersebut.

 

Dalam pembelajaran Socio-Scientific Issues (SSI) terdapat beberapa masalah/isu yaitu pengobatan medis alternatif, perubahan iklim/pemanasan global, pembangkit listrik tenaga nuklir, kloning (manusia), organisme hasil rekayasa genetika, pertanian organik, dan keanekaragaman hayati. Berbagai permasalahan tersebut tidak terstruktur dengan baik, keyakinan/pemahaman/nilai kunci yang berbeda, bukti yang tidak memadai, kurangnya solusi yang jelas, kurangnya konsensus dalam komunitas ilmiah tentang masalah tersebut. Maka, dibutuhkan mengintegrasikan SSI dalam pembelajaran sains. Keuntungan pengintegrasian SSI dalam pembelajaran sains adalah SSI mendukung pengembangan kemampuan abad 21 siswa (literasi sains,  penalaran informal, pemikiran kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, argumentasi), memperbarui dan merevisi kurikulum sains sesuai dengan kebutuhan/tuntutan kontemporer meningkatkan minat dan sikap siswa terhadap sains, mengklarifikasi dan mengilustrasikan gagasan bahwa ‘sains terkait dengan dan merupakan bagian dari kehidupan mereka; bukan sesuatu yang terbatas pada pembelajaran di kelas atau pekerjaan sekolah’.

Dalam pembelajaran SSI, siswa diminta untuk memprediksi, menjelaskan, mengamati, dan menjelaskan saat mereka terlibat dalam aktivitas penurunan titik beku di lembar kerja terkait. Dengan pertanyaan terbuka di lembar kerja, siswa mendiskusikan dan menegosiasikan prediksi, pengamatan, dan penjelasan mereka.

Kegiatan diskusi topik ini sangat menarik dan para mahasiswa terlihat antusias mengikutinya. Terlihat beberapa mahasiswa aktif bertanya tentang pengaplikasian SSI dalam pembelajaran sains. Selain itu, ada beberapa mahasiswa yang telah melakukan penelitian terkait dengan pembelajaran SSI.

Dalam kegiatan ini tidak hanya kegiatan diskusi, tetapi juga memperluas kerjasama dan jejaring antara Departemen Pendidikan Kimia FMIPA UNY dengan Prof. Dr. Muammer ÇALIK dari Faculty of Education, Trabzon University, Turkey . Kerjasama antar kedua belah pihak juga dilalakukan melalui penandatanganan Implementation of Arrangement (IA).  Harapannya melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa prodi kimia dan pendidikan kimia FMIPA UNY, serta dapat menjadi bekal para mahasiswa untuk melakukan penelitian tentang Pengintegrasian SSI dalam Pembelajaran Sains. Semoga karya penelitian publikasi tentang SSI para mahasiswa dapat meningkat lebih baik lagi. (ratna/witono).