WORKSHOP KEMITRAAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) adalah sekolah yang telah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan, sarana prasarana, pembiayaan serta penilaian yang diperkaya dengan keunggulan mutu tertentu yang berasal dari Negara anggota OECD (Organization for Economic Co-Operation and Development) seperti yang diamanatkan dalam UU 20/2003 tentang Sisdiknas. Demikian dikatakan Drs. Tavip Agus Riyanto, M.Si Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi DIY dalam workshop kemitraan antara penerima hibah program pendidikan guru MIPA dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota/Kabupaten Daerah Istimewa Yogyakarta di Hotel Quality Yogyakarta pada Senin – Selasa 13-14 Desember 2010. Lebih lanjut Tavip menjelaskan bahwa sekolah bertaraf internasional juga harus memiliki teknologi informasi dan komunikasi untuk manajemen dan pembelajaran serta menggunakan bahasa Inggris utamanya dalam mata pelajaran iptek dan bahasa Inggris.

Kegiatan yang dibuka oleh PR I Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Nurfina Aznam, Apt., SU ini juga menampilkan pembicara Drs. H. Masharun, MM dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul yang mengungkapkan bahwa saat ini Dinas pendidikan menengah dan non formal Kabupaten Bantul telah membina, mendorong dan memotivasi SMA dan SMK di kabupaten Bantul dimana empat SMA dan SMK telah menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan terus dipacu untuk memenuhi kriteria SBI sehingga dalam jangka yang ditentukan bisa meningkat menjadi Sekolah Bertaraf Internasional. Sedangkan Tim DIKTI Prof. Dr. Ahmad Fauzan membeberkan fakta bahwa RSBI telah ada di Indonesia sejak 2006 dimana kendala yang terutama dirasakan adalah sumber daya manusianya, oleh karena itu Direktorat Ketenagaan DIKTI merespon dengan menugaskan 8 LPTK untuk Program Pendidikan Guru Berkelas Internasional pada tahun 2009 yang ditingkatkan menjadi 20 LPTK pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 direncanakan 7 LPTK lagi akan ditunjuk.

Menurut ketua panitia workshop Ratnawati, M.Sc, workshop kemitraan ini dilaksanakan dalam rangka menjalin kerjasama dengan mitra terkait sebagai pendukung pengembangan calon guru bertaraf internasional. Tujuan utama dari kerjasama dengan mitra terkait ini adalah untuk benchmarking dalam rangka meningkatkan standar program studi dan pengembangan staf pengajar di program studi tersebut. Workshop yang dihadiri oleh 50 orang kepala sekolah SBI dan RSBI se-DIY termasuk kepala dinas pendidikan dari 5 kabupaten dan kotamadya di DIY serta Komisi D DPRD DIY tersebut merumuskan kesepakatan bahwa Pemda provinsi, Pemda kabupaten/kota dan UNY setuju untuk menjalin kerjasama melalui program preservice, inservice, dan onservice dalam rangka mengembangkan kualitas pendidikan sekolah-sekolah RSBI/SBI agar bertaraf internasional dan UNY membuka jalur khusus tanpa tes untuk mendidik para calon guru dari lulusan SMA RSBI setiap kabupaten/kota di DIY melalui kelas internasional dimana Pemda provinsi, kabupaten/kota mendukung pembiayaan dan penempatan lulusannya. Pada sisi lain Sekolah-sekolah RBSI/SBI siap menerima dan memfasilitasi mahasiswa FMIPA SBI untuk melaksanakan KKN/PPL