STUDI BANDING HIMA FISIKA

Dalam rangka menambah pengetahuan dalam mengelola organisasi kemahasiswaan serta ngangsu kawruh tentang penginderaan jauh dan bumi antariksa sekaligus menjalin hubungan dengan instansi lain maka 75 orang anggota Himpunan Mahasiswa (Hima) Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta didampingi oleh dosen fisika Kuncoro Asih Nugroho, M.Si, M.Sc mengadakan studi banding ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Jakarta, Observatorium Bosscha dan Sasana Budaya Ganesha Bandung serta FMIPA Universitas Indonesia Depok  pada Rabu-Sabtu 6 – 9 Oktober 2010.
Rombongan disambut oleh Kepala Subbagian Tata Usaha Pusat Data Penginderaan Jauh LAPAN, Drs. Jansen Sitorus yang menjelaskan mengenai tugas LAPAN yaitu melaksanakan penelitian di bidang sains antariksa, teknologi dirgantara, dan penginderaan jauh. Sementara itu, peneliti Lapan Hendayani, M. Si. memaparkan mengenai penginderaan jauh. Ia mengatakan bahwa menerima data satelit penginderaan jauh melalui stasiun bumi di Jakarta, Pare-Pare, dan Biak. “Dengan stasiun bumi tersebut, Lapan dapat meliput seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya. Data penginderaan jauh kemudian diproses. Menurut Hendayani, data tersebut memiliki banyak manfaat di berbagai sektor. “Manfaat ini antara lain untuk kehutanan, pertanian, perikanan, dan tata ruang,” ia menjelaskan.
Di Bosscha rombongan disambut oleh peneliti Bosscha Evan Irawan Akbar, S.Si dan dijelaskan tentang fungsi observatorium (peneropongan bintang) yaitu mempelajari dan menyelidiki fisik dan gerak benda langit. Menurut Evan, Bosscha yang didirikan oleh Perhimpunan Ilmu Bintang Hindia Belanda (NISV) pada tahun 1928 dengan sponsor utama seorang pecinta ilmu pengetahuan sekaligus pengusaha perkebunan teh di Malabar Karl Albert Rudolf Bosscha memiliki 5 refraktor yaitu Zeiss, Schmidt, Bamberg, Cassegrain dan Unitron. ”Refraktor Ganda Zeiss ini digunakan untuk menyelidiki bintang ganda sekaligus mengamati bulan dan planet serta menyelidiki gerak anggota gugus bintang” ujar Evan, ”dan dilengkapi dengan dua lensa obyektif berdiameter 60cm”. Pada kesempatan ini rombongan juga diberikan penjelasan tentang perkembangan bintang oleh alumni jurusan astronomi ITB Annisa Khoirunnisa, S.Si.  
 Selain mengunjungi dua tempat tersebut Hima Fisika juga mengunjungi Sasana Budaya Ganesha di lingkungan ITB Bandung untuk melihat berbagai alat peraga IPA dan berkesempatan pula mengikuti siaran langsung di sebuah televisi swasta di Jakarta.