Skip to main content

   Indonesia   |    English

CAPTCHA
Solve this simple math problem and enter the result. E.g. for 1+3, enter 4.
Silakan masukkan jawaban pada kotak yang telah disediakan
  • Reset your password
Home

Main navigation

  • BERANDA
  • PROFIL FMIPA
    • Sejarah Singkat
    • Visi Misi
    • Pimpinan
    • Laporan Dekan
    • Renstra
  • KERJASAMA
    • Guest Lecturer
    • Lembaga/instansi pemerintah/non pemerintah
    • Pertukaran Mahasiswa
    • Visiting Professor
    • Laporan dan Evaluasi Kerjasama
    • Struktur Organisasi UUIK FMIPA UNY
  • DEPARTEMEN
    • Pendidikan Matematika
      • Prodi Sarjana Matematika
      • Prodi Sarjana Pendidikan Matematika
      • Prodi Sarjana Statistika
      • Program Magister Pendidikan Matematika
      • Program Doktor Pendidikan Matematika
    • Pendidikan Fisika
      • Prodi Sarjana Fisika
      • Prodi Sarjana Pendidikan Fisika
      • Program Magister Pendidikan Fisika
    • Pendidikan Kimia
      • Prodi Sarjana Kimia
      • Prodi Sarjana Pendidikan Kimia
      • Programi Magister Pendidikan Kimia
      • Program Doktor Pendidikan Kimia
    • Pendidikan Biologi
      • Prodi Sarjana Biologi
      • Prodi Sarjana Pendidikan Biologi
      • Program Magister Pendidikan Biologi
    • Pendidikan IPA
      • Prodi Sarjana Pendidikan IPA
      • Program Magister Pendidikan Sains
      • Program Doktor Pendidikan IPA
  • JURNAL
  • PENJAMINAN MUTU
  • PPID
    • Profil PPID FMIPA
    • Struktur PPID FMIPA
    • Formulir Permohonan Informasi
    • Informasi Tersedia Setiap Saat
    • Daftar Informasi Publik
    • Informasi Wajib Berkala
  • Permohonan Informasi
  • SOP
  • Zona Integritas dan WBK
  • USAHA FMIPA

Breadcrumb

  • Home
  • MENGOLAH BELALANG MENJADI MIE

MENGOLAH BELALANG MENJADI MIE

By admin-fmipa | 11:10 AM WIB, Fri July 02, 2010

Di Gunungkidul yang gersang dan tandus karena sebagian besar wilayahnya terdiri atas perbukitan karst ternyata banyak ditemukan belalang baik belalang kayu maupun belalang sawah. Belalang kayu dapat dijumpai sepanjang tahun sedangkan belalang sawah banyak dijumpai pada musim penghujan, bahkan populasinya seringkali meresahkan petani karena merusak tanaman padi. Warga Gunungkidul sering mencoba segala kemungkinan sumber pangan dan protein untuk bertahan hidup termasuk mengkonsumsi belalang walaupun tidak diketahui bagaimana awalnya mulanya, alhasil sering ditemukan penjual belalang yang berjajar di tepi jalan Gunungkidul bukan hanya ketika musim penghujan saja. Selama ini mengkonsumsi makanan belalang masih selalu dianggap identik dengan kemiskinan. Namun banyak warga Gunungkidul perantauan yang membawa budaya makanan belalang ini ke kota besar sehingga mengkonsumsi belalang tidak lagi identik dengan kemiskinan bahkan menjadi sebuah kuliner khas Gunungkidul.
Jika selama ini masyarakat Gunungkidul mengkonsumsi belalang hanya semata digoreng atau dibacem belum ada variasi pengolahan belalang yang lebih menarik, maka sekelompok mahasiswa UNY yaitu Nanik Hidayati, Ria Nurindah, Cahyani Eka Romadhoni dari jurusan pendidikan IPA dan Arinda Ekaningsih dari jurusan fisika Fakultas MIPA serta Dwiningsih dari jurusan manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta mencoba mengolah belalang untuk menghasilkan produk yang lebih menarik yaitu dijadikan mie. Belalang diolah menjadi mie basah dan cara penyajiannya dapat dibuat seperti penyajian mie ayam pada umumnya maupun olahan mie basah lainnya. Nanik Hidayati mengatakan, dengan cara pengolahan belalang menjadi variasi makanan baru ini dapat memenuhi permintaan pasar akan berbagai makanan yang lezat dan bergizi dengan harga terjangkau. Selain itu mie belalang mempunyai kelebihan dimana kandungan proteinnya tinggi, rasa belalang yang khas, serta merupakan produk olahan baru yang unik sehingga mampu menarik perhatian untuk menikmatinya sebagai makanan khas Gunungkidul, tambahnya. Selain itu pengolahan belalang menjadi mie ini juga dapat meningkatkan nilai ekonomi belalang sehingga dapat memicu warga yang bermata pencaharian sebagai pencari belalang untuk lebih mengembangkan usahanya.
Secara umum belalang kayu maupun belalang sawah rasanya sama hanya berbeda ukuran saja. Bahan utama pembuatan mie yaitu tepung terigu serta bahan tambahan lain seperti garam dapur, telur, minyak goreng dan natrium karbonat dapat dibeli dipasar atau toko terdekat. Cara membuatnya diungkapkan oleh Cahyani Eka Romadhoni, dimana 2,5 kg belalang dibersihkan dari sayap dan kotorannya kemudian dicuci sampai bersih lalu dihaluskan dengan blender. Kemudian masukkan 10 kg tepung terigu dan belalang yang sudah dihaluskan ke dalam mesin pengaduk dan ditambahkan 5 butir telur. Sambil diaduk tambahkan larutan garam dan soda sedikit demi sedikit hingga merata sampai menggumpal kemudian diamkan selama 5 menit. Adonan lalu dimasukkan dalam mesin pres dan dibuat pelembaran. Mie dicetak dengan mesin pencetak mie kemudian potong-potong kira-kira 30 cm dengan ditaburi tepung tapioka agar tidak lengket lalu digulung sebesar satu kepal tangan dan mie siap untuk diolah. Dwiningsih memberikan cara menyajikan mie belalang, dimana belalang yang telah dibersihkan dari sayap dan kotorannya dipotong-potong menjadi 3 bagian lalu cuci sampai bersih dan dibacem lalu digoreng. Ambil satu gulungan mie kemudian rebus dalam air yang mendidih, setelah ditiriskan  campur dengan bumbu seperti mie ayam kemudian taburkan belalang bacem goreng diatasnya dan mie belalang siap disajikan dengan saos dan kecap.
Menurut Ria Nurindah, belalang merupakan sejenis serangga dan bagi banyak orang lebih dianggap sebagai hama daripada dimanfaatkan sebagai sumber makanan yang berprotein tinggi. Sebagian masyarakat justru menganggap bahwa mengkonsumsi belalang identik dengan kemiskinan padahal penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein belalang lebih tinggi daripada udang dimana kadar protein belalang kayu (Melanoplus cinereus) dibandingkan dengan udang windu (Panaeneous monodon) menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata. Protein tepung belalang kayu lebih tinggi dibanding tepung udang windu dengan kadar masing-masing 17,922 dan 9,846 persen. Protein sangat berperan dalam proses pertumbuhan terutama pada anak-anak. Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan bahkan dapat menyebabkan penyakit marasmus dan kwashiokor.

Berita Lain

Post date: Thu, 11/06/2025 - 10:41
Benchmarking Penjaminan Mutu: Kampus 5 Unesa Magetan Kunjungi FMIPA UNY Dukung Peluasan Kampus Baru
Post date: Wed, 11/05/2025 - 13:38
Sidang Promosi Doktor ke-3 Pendidikan IPA FMIPA UNY: Fajar Fitri Raih Gelar Doktor dengan Penelitian Inovatif Model Pembelajaran Terintegrasi Budaya Batik Fisika
Post date: Tue, 11/04/2025 - 14:39
Gelar Karya PPK Ormawa HIMATIKA FMIPA UNY: Wujud Nyata Inovasi Mahasiswa dalam Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan Playen
Post date: Mon, 11/03/2025 - 13:58
Pelatihan Pembelajaran Deep Learning dengan Model UARE Excellent bagi Guru Biologi SMA di Kabupaten Sleman
Post date: Mon, 11/03/2025 - 13:53
Pengembangan Model Pembelajaran “UARE Excellent” dalam Pembelajaran Biologi
Post date: Thu, 10/23/2025 - 14:10
Kunjungan FKIP Universitas Jember ke FMIPA UNY: Perkuat Benchmarking dan Kolaborasi Kurikulum Pendidikan Matematika
Post date: Tue, 10/21/2025 - 13:22
Serbuk Topikal Pegagan untuk Luka Diabetes
Post date: Tue, 10/21/2025 - 08:21
Pelatihan Budidaya Lele dengan Sistem Bioflok Terintegrasi Hidroponik Berbasis IoT
Post date: Tue, 10/21/2025 - 08:17
PPK Ormawa FMIPA UNY Memberikan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Lele Berbasis Fermentasi dari Sekam Padi di Prawatan Klaten
Post date: Mon, 10/20/2025 - 15:08
Dorong Digitalisasi dan Kemandirian Pemuda Desa, PPK Ormawa BEM FMIPA UNY Gelar Workshop Pengelolaan Website Desa Prawatan

Pagination

  • Page 1
  • Next page next ›

Fakultas di UNY

  • Fakultas Ilmu Pendidikan
  • Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  • Fakultas Teknik
  • Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  • Fakultas Vokasi
  • Fakultas Kedokteran
  • Fakultas Psikologi
  • Fakultas Hukum
  • Sekolah Pascasarjana

Organisasi Mahasiswa

  • Dewan Pertimbangan Mahasiswa
  • Badan Eksekutif Mahasiswa
  • Himpunan Mahasiswa Matematika
  • Himpunan Mahasiswa Fisika
  • Himpunan Mahasiswa Kimia
  • Himpunan Mahasiswa Biologi
  • Himpunan Mahasiswa IPA
  • HANCALA (Pecinta Alam)
  • Haska (Kerohanian Islam)
  • SEKRUP (Teater, Seni)
  • KSI MIST (Penelitian)
  • BIONIC (UKM Pengamat Burung)
  • MIPA Creativepreneur Club

Kepala Bagian Tata Usaha, Sekretaris Tata Usaha, dan UUIK

  • Kepala Layanan Administrasi
  • Sekretaris Layanan Administrasi
  • Unit Urusan Internasional dan Kemitraan

Kontak Kami

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kampus Karangmalang
Jl.Colombo No. 1 Yogyakarta 55281,

Telp. 0274-586168 psw 217, 336
Telp. 0274-565411
FAX. 0274-548203
Email: humas_fmipa@ uny.ac.id

 

Copyright © 2025

Developed & Designed by Tim Website UNY