Skip to main content

   Indonesia   |    English

CAPTCHA
Solve this simple math problem and enter the result. E.g. for 1+3, enter 4.
Silakan masukkan jawaban pada kotak yang telah disediakan
  • Reset your password
Home

Main navigation

  • BERANDA
  • PROFIL FMIPA
    • Sejarah Singkat
    • Visi Misi
    • Pimpinan
    • Pimpinan
    • Laporan Dekan
    • Renstra
  • KERJASAMA
    • Guest Lecturer
    • Lembaga/instansi pemerintah/non pemerintah
    • Pertukaran Mahasiswa
    • Visiting Professor
    • Laporan dan Evaluasi Kerjasama
    • Struktur Organisasi UUIK FMIPA UNY
  • DEPARTEMEN
    • Pendidikan Matematika
      • Prodi Sarjana Matematika
      • Prodi Sarjana Pendidikan Matematika
      • Prodi Sarjana Statistika
      • Program Magister Pendidikan Matematika
      • Program Doktor Pendidikan Matematika
    • Pendidikan Fisika
      • Prodi Sarjana Fisika
      • Prodi Sarjana Pendidikan Fisika
      • Program Magister Pendidikan Fisika
    • Pendidikan Kimia
      • Prodi Sarjana Kimia
      • Prodi Sarjana Pendidikan Kimia
      • Programi Magister Pendidikan Kimia
      • Program Doktor Pendidikan Kimia
    • Pendidikan Biologi
      • Prodi Sarjana Biologi
      • Prodi Sarjana Pendidikan Biologi
      • Program Magister Pendidikan Biologi
    • Pendidikan IPA
      • Prodi Sarjana Pendidikan IPA
      • Program Magister Pendidikan Sains
      • Program Doktor Pendidikan IPA
  • JURNAL
  • PENJAMINAN MUTU
  • PPID
    • Profil PPID FMIPA
    • Struktur PPID FMIPA
    • Formulir Permohonan Informasi
    • Informasi Tersedia Setiap Saat
    • Daftar Informasi Publik
    • Informasi Wajib Berkala
  • Permohonan Informasi
  • SOP
  • Zona Integritas dan WBK
  • USAHA FMIPA

Breadcrumb

  • Home
  • ALUMNI FMIPA UNY KULIAH DI POLANDIA

ALUMNI FMIPA UNY KULIAH DI POLANDIA

By witono | 8:02 AM WIB, Mon July 29, 2019

Ummi Hani, lulusan Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNY tahun 2015 meneruskan kuliah S2 di salah satu universitas terbaik di Polanda yakni Universitas Jagiellonian jurusan Bioteknologi Molekuler menggunakan Bahasa Polandia.  Ummi kuliah di Polandia dengan mendaftar beasiswa luar negeri yakni beasiswa Ignacy Lukasiewicz dari pemerintah Polandia.
Ummi mengatakan untuk batch pertama ada 7 orang dari UNY yang kuliah di Polandia. batch 2 saya, dan batch 3 yaitu dari alumni Pendidikan Biologi 2 orang, Pendidikan Kimia (1) dan Pendidikan Teknik Otomotif (2). Untuk yang bacth pertama yang sudah lulus ada yang meneruskan S3 di Jerman yaitu Eko Budiyanto alumni Pendidikan Kimia.
“Saya mulai kuliah pada 2017 dengan kuliah bahasa Polandia setahun. Lalu selama dua tahun kuliah Bioteknologi Molekuler. Kuliah bahasa Polandia ini wajib diikuti oleh penerima beasiswa Ignacy Lukasiewicz. Dan saya lulus dari Universitas Jagiellonian pada 28 Juni 2019,” lanjutnya. 
Ummi menjelaskan, Bahasa Polandia terkenal sebagai bahasa yang sulit untuk dipelajari. Setiap ganti subjek, kata kerjanya pun ikut berubah bentuk. Dikenal sebagai bahasa paling sesuka hati mengubah bentuk dan banyak pengecualian dalam penggunaan beberapa kata, membuat Bahasa Polandia terasa semakin sulit dicerna bagi mahasiswa asing.
Pada tes wawancara untuk masuk S2 di universitas ini, ada 4 pewawancara mulai dari dekan, koordinator jurusan serta dosen pengampu mata kuliah tertentu. Tes wawancara dilakukan menggunakan Bahasa Polandia dan yang ditanyakan adalah soal-soal terkait dengan mata kuliah. 
“Awal masuk kelas, isinya semua orang lokal Polandia dan hanya ada dua orang asing, saya dan satu orang dari ukraina. Awalnya saya sama sekali tidak paham dosen menjelaskan apa. Yang saya tangkap hanya kata per kata, dari rentang 1 sampai 100 % , mungkin hanya sekitar 10 % yang bisa saya tangkap. Di Universitas Jagiellonian terdapat perbedaan kurikulum antara jurusan dengan program Bahasa Inggris dengan program jurusan yang menggunakan pengantar Bahasa Polandia. Kesamaannya hanyalah di mata kuliah pilihan, mahasiswa dari program jurusan Bahasa Polandia diperbolehkan mengambil mata kuliah berbahasa inggris,” katanya.
Ummi mengungkapkan, disamping bahasanya yang sulit dimengerti, materinya pun sangat jauh dari apa yang saya pelajari ketika menempuh pendidikan S1. Dihadapkan dengan beberapa mata kuliah dengan sistem “konwersatorium” semacam diskusi dengan beban 6 ECTS, diberi tugas setumpuk yang harus selesai h-1 sebelum pertemuan di kelas, ditambah dengan harus menyelesaikan kuis di web kampus sekitar 50 butir soal yang kesemuanya menggunakan bahasa Polandia, belum lagi mempersiapkan materi untuk diskusi di setiap pertemuan, jadi menurut saya ini bukan diskusi tapi layaknya tes secara oral dan semua mahasiswa berlomba-lomba tunjuk jari untuk menjawab. Sebelum diskusi dimulai dosen akan memberikan soal tes tertulis dahulu.
Saya tidak tahu teman-teman diskusi sampai mana, semuanya berbicara sangat cepat dan saya sulit memahami. Belum lagi tugas-tugas dan soal tes. Ditambah lagi, mata kuliah ini adalah mata kuliah di winter semester, bagi saya ini membawa pengaruh tersendiri karena malamnya lebih Panjang dari siang sehingga berangkat gelap pulang gelap sampai dormitory masih harus memasak sendiri, belanja sendiri dan lain lain yang lumayan menyita waktu. 
“Saya mendatangi setiap dosen untuk meminta penjelasan apa yang tadi dijelaskan untuk diulang lagi, namun tak semua dosen mau menjelaskan. Beberapa dosen memberi keringanan membolehkan saya menjawab menggunakan bahasa Inggris Ada pula dosen yang tak mau tahu, tak mau memberi materi dan tak mau memberikan keringanan. Sampai pada suatu ketika saya takut untuk masuk kelas, saya takut dengan kelas sistem diskusi. Dunia seakan berkebalikan menjadi 180 derajat, di Indonesia saya sangat senang kelas dengan sistem diskusi, disini saya takut untuk berangkat ke kelas. Motivasi dan semangat dari keluarga lah yang menguatkan saya di titik terendah saya,” imbuhnya.
Di awal datang ke kelas, mereka enggan untuk memulai pembicaraan dengan orang asing dan berjilbab. Semakin terasa ketika perkuliahan dengan kelas besar, karena disini terdapat kuliah yang per angkatan dibagi menjadi beberapa grup kecil yang terdiri dari 9-12 mahasiswa dan ada juga kelas besar yang terdiri dari seluruh mahasiswa se-angkatan yakni sekitar 63 mahasiswa. Pelan-pelan saya dekati satu per satu teman hingga pada akhirnya mereka mulai mau bertegur sapa hingga makan bersama. Mereka semua baik, kuncinya adalah sabar.
Ummi juga menceritakan tentang budaya disana dimana seks bebas dimana-mana, alkohol dijual bebas, setiap Jumat malam party- party tentunya sambil minum alkohol. Tak perlu mengikuti budaya mereka, membatasi diri sangat penting supaya tidak terbawa dalam pergaulan bebas. Berusaha berkumpul dengan sesama mahasiswa dari Indonesia dapat memperkuat keyakinan kita supaya tak terbawa arus. 
Ada pula di awal kedatangan, masyarakat Polandia terkesan cuek. Misal pada saat di transportasi umum, semua orang pandangan lurus. Sangat berbeda dengan kota dimana saya menempuh Pendidikan sebelumnya yang begitu ramah. Belum lagi di beberapa kota di Polandia masih tergolong rasis, tetapi di beberapa kota yang merupakan kota tujuan wisata, tak ada rasis. Jadi, sebagai mana kita persiapkan mental saja sebelum memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Banyak orang mengira kuliah di luar negeri itu cuma enak-enak aja jalan jalan kesana kemari, padahal nyatanya dibalik itu semua kita harus berjuang lebih keras karena keluar dari zona nyaman. (witono)

Berita Lain

Post date: Fri, 10/10/2025 - 14:29
FMIPA UNY Beri Penghargaan Mahasiswa Berprestasi: Dorong Generasi Muda Terus Kembangkan Diri
Post date: Fri, 10/10/2025 - 09:08
Workshop Manuscript Coaching Cinic FMIPA UNY
Post date: Thu, 10/09/2025 - 13:18
Mahasiswa FMIPA UNY Manfaatkan Ekstrak Kulit Pisang untuk Kembangkan Sensor Deteksi Logam Berat
Post date: Wed, 10/08/2025 - 21:04
FMIPA UNY Perkuat Kolaborasi Internasional Melalui Joint Research dan Guest Lecture di National Dong Hwa University
Post date: Wed, 10/08/2025 - 14:44
Dari Kulit Udang dan Sambiloto, Mahasiswa UNY Ciptakan Harapan Baru Lawan TBC
Post date: Wed, 10/08/2025 - 14:16
Mahasiswi UNY Yusnalia Kadir Raih 2nd Runner Up Putri Hijabfluencer Indonesia 2025, Teguhkan Peran Perempuan dalam SDGs 5
Post date: Thu, 10/02/2025 - 10:44
UNY Laksanakan Model Mitigasi Holistik untuk Perkuat Resiliensi Calon Guru SD
Post date: Thu, 10/02/2025 - 09:46
Mewujudkan Asta Cita Melalui Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK dalam Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga menjadi Suplemen Cair untuk Tanaman berbasis Carbon Nanomaterials
Post date: Wed, 10/01/2025 - 08:40
Belajar di Hilir, Bergerak dari Hulu: Aksi Pemuda Wujudkan Bantul Bersih Sampah
Post date: Tue, 09/30/2025 - 15:45
FMIPA UNY Gelar Yudisium Periode September 2025, Puluhan Lulusan Siap Sukses Berkarya

Pagination

  • Page 1
  • Next page next ›

Fakultas di UNY

  • Fakultas Ilmu Pendidikan
  • Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  • Fakultas Teknik
  • Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  • Fakultas Vokasi
  • Fakultas Kedokteran
  • Fakultas Psikologi
  • Fakultas Hukum
  • Sekolah Pascasarjana

Organisasi Mahasiswa

  • Dewan Pertimbangan Mahasiswa
  • Badan Eksekutif Mahasiswa
  • Himpunan Mahasiswa Matematika
  • Himpunan Mahasiswa Fisika
  • Himpunan Mahasiswa Kimia
  • Himpunan Mahasiswa Biologi
  • Himpunan Mahasiswa IPA
  • HANCALA (Pecinta Alam)
  • Haska (Kerohanian Islam)
  • SEKRUP (Teater, Seni)
  • KSI MIST (Penelitian)
  • BIONIC (UKM Pengamat Burung)
  • MIPA Creativepreneur Club

Kepala Bagian Tata Usaha, Sekretaris Tata Usaha, dan UUIK

  • Kepala Layanan Administrasi
  • Sekretaris Layanan Administrasi
  • Unit Urusan Internasional dan Kemitraan

Kontak Kami

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kampus Karangmalang
Jl.Colombo No. 1 Yogyakarta 55281,

Telp. 0274-586168 psw 217, 336
Telp. 0274-565411
FAX. 0274-548203
Email: humas_fmipa@ uny.ac.id

 

Copyright © 2025

Developed & Designed by Tim Website UNY