TAS DARI BIJI BUAH ASAM

Di beberapa daerah di Indonesia banyak tumbuh liar pohon asam yang tersebar di beberapa kebun ataupun pekarangan. Karena masyarakat kurang mempedulikan dan kurang tertarik dengan pohon asam tersebut mereka hanya membiarkan pohon itu hidup begitu saja. Asam jawa (Tamarindus indica) adalah sejenis buah yang masam rasanya biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia misalnya pada sayur asam atau kuah pempek. Sedangkan biji dari asam jawa tersebut dibuang sebagai sampah karena dianggap tidak bermanfaat. Asam jawa termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae) yang merupakan satu-satunya anggota marga Tamarindus. Buah yang telah tua dan sangat masak biasa disebut asem kawak. Sri Astuti, Yuni Puspita Sari, Priyo Yulianto dan Dewi Permanasari memberi perhatian lebih pada biji asam jawa yang bentuknya unik bermacam-macam dan berwarna hitam mengkilat. Melihat bentuknya yang unik ini para mahasiswa program studi Pendidikan IPA FMIPA UNY tersebut melihat ada suatu potensi lain yang tersimpan di dalam biji asam jawa yaitu  sebagai produk kerajinan yang eksotik. Kegiatan ini dapat menjadi alternatif pengolahan sampah biji asam jawa sekaligus untuk meningkatkan nilai ekonomi biji asam jawa. Produk kerajinan yang dapat dibuat dari biji asam jawa antara lain kerajinan tas. Melalui inovasi baru ini biji asam jawa yang semula tidak berguna dan mengotori lingkungan, dapat dijadikan bahan pembuatan kerajinan tas, sehingga akan meningkatkan nilai guna bahkan nilai jual bagi biji asam jawa tersebut.
Sri Astuti mengatakan bahwa limbah biji asam jawa mudah didapatkan terutama dari pedagang jamu tradisional yang masih menggunakan asam jawa dalam meracik jamu. Kerajinan tas dari biji asam jawa ini dapat dijadikan cinderamata dan produk lokal. Prospek pemasaran tas biji asam jawa cukup berpeluang mengingat Yogyakarta merupakan kota yang banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah maupun wisatawan asing. Cinderamata yang khas dan memiliki desain unik selalu diminati para wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh. Tas dari biji asam jawa merupakan inovasi baru yang unik dan khas sehingga dapat menambah variasi cinderamata khas Yogyakarta. Selain itu pembuatan tas biji asam jawa dapat meningkatkan nilai ekonomi biji asam jawa karena selama ini biji asam jawa hanya dianggap sebagai sampah yang tidak ada manfaatnya namun ternyata dapat berubah menjadi komoditas usaha yang menjanjikan jika diolah menjadi kerajinan tas yang eksotik, unik dan menarik sehingga berdaya jual tinggi.
Priyo Yulianto mengungkapkan cara membuat tas dari biji asam ini. Pertama biji asam jawa dibersihkan dengan air lalu diawetkan dengan merendam pada pengawet selama 2 jam, lalu dikeringkan. Jika diinginkan biji asam jawa dapat diwarnai dengan pewarna tekstil, tetapi dapat juga tanpa pewarna. Lalu dibuat 2 pola pada kain dengan lebar 30 cm, tinggi 25 cm, dan tebal di bagian bawah 10 cm. Pola tersebut dipotong dengan disisakan 1,5 cm pada sekeliling pola untuk jahitan. Busa pelapis lalu dipotong sesuai ukuran pola tadi dan dijahit dengan meletakkan busa pelapis di dalam kedua pola. Biji asam jawa dirangkai dengan menyematkan pada seluruh pola yang ada. Bagian atas tas dilipat ke dalam selebar 1,5 cm kemudian jahit sepanjang lipatan sedangkan biji asam jawa tas tadi dilipat secara terbalik dengan bagian luar tas berada di dalam lalu jahit kedua sisinya. Setelah kedua sisi potongan itu dijahit, balik kembali hingga bagian luar nampak dan terbentuk kerangka tas. Memasang pegangan tas dari kayu atau bisa juga membuat dari biji asam jawa dengan cara merangkai biji asam jawa lalu dikepang. Pegangan tas dipasang di kedua sisi luar tas bagian atas dengan cara dikelim. Memotong kulit imitasi sebagai lidah penutup tas dengan ukuran panjang 12 cm dan lebar 5 cm sesuai pola atau penutup bisa menggunakan resleting. Terakhir membuat lubang kancing pada ujung lidah. Memasang lidah penutup tas tersebut di salah satu sisi bagian atas tas dengan cara dijahit tangan lalu kancing dari biji asam jawa dipasang pada bagian tas disesuaikan dengan lubang lidah penutup.
Untuk finishingnya dijelaskan oleh Dewi Permanasari 1 ons belerang dilarutkan dalam 1 liter aquades lalu disemprotkan pada bagian luar tas untuk melindungi biji asam jawa dari jamur kemudian jemur supaya kering. Kemudian semprotkan melamin dengan sprayer pada bagian luar tas. Setelah itu, Tas dari Biji Asam Jawa dikemas dalam wadah plastik kemasan dan diberi label.