Juara CEC Direkomendasi Masuk UNY Tanpa Tes

Diantara pelajaran IPA, pelajaran kimia adalah pelajaran yang paling tidak disukai dan diminati. Pelajaran Kimia masih dianggap sesuatu yang baru dan sulit karena dipelajari secara serius baru di sekolah atas. Oleh karena itu mahasiswa dan dosen berkreasi  supaya kimia lebih merakyat dan membumi misalnya dengan membuat batik motif kimia.
Di UNY satu-satunya Jurusan  yang prodi kependidikan dan prodi ilmu murninya terakreditasi A hanya di Jurusan Pendidikan Kimia. Jadi calon mahasiswa tidak perlu ragu untuk kuliah di Jurusan Pendidikan Kimia. Bagi para juara lomba ini akan mendapat prioritas untuk masuk ke Jurusan Pendidikan Kimia UNY.
Demikian disampaikan Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., saat membuka acara final Chemistry and English Competition (CEC), di FMIPA, Sabtu, 29/3/14. Acara yang merupakan rangkaian Dies Natalis UNY ke-50 ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY dan diikuti oleh peserta diantaranya dari Sumatera, Jawa, Bali, Madura, dll.
Lebih lanjut Rektor menjelaskan, dari tema “Build Your Creativity and Show  Up Your Intelegence”, dari teori psikologi tidak ada  orang yang tidak punya kreativitas. Dan kreativitas perlu di pupuk terus. Walaupun para siswa setiap semester menghadapi ujian yang hanya dituntut memilih satu jawaban yang benar, tidak berarti para siswa harus menutup diri dan tidak mengembangkan potensi kreatif.
Dosen dan guru dituntut harus siap mendidik mahasiswa/siswa untuk  bisa  memberikan jawaban yang berbeda dengan jawaban guru. Ini penting karena tantangan yang dihadapi generasi muda sekitar 10 atau 20 tahun mendatang akan berbeda dengan sekarang. Sehingga mereka tidak boleh digiring untuk mendapatkan jawaban tunggal, karena kemungkinan kebenaran bisa direspon dengan berbagai alternatif asal anak tersebut bisa memberikan justifikasi terhadap jawaban.
“Kalau anak tersebut diberi kesempatan untuk memberikan jawaban yang berbeda dengan gurunya maka kreativitasnya akan berkembang dikemudian hari. Hal ini karena dia sudah terbiasa dihargai kemampuan inovatifnya. Jadi kreatifitas anak berkembang jika guru/dosen bisa menghargai dan mengapresiasi temuan-temuan baru yang di tunjukkan oleh siswanya,” tambah Rochmat.
Sementara itu, Dekan FMIPA, Dr. Hartono, mengatakan, semua jurusan di FMIPA mempunyai acara lomba berskala nasional, dan kami mohon izin kepada Rektor, pihak fakultas menawarkan  para juara di ajang seperti ini untuk masuk UNY tanpa tes asal jurusannya linier.
“Setiap hari kita tidak bias lepas dari kimia, mulai dari sikat gigi dll. Ilmu akan berguna atau menjadi petaka tergantung dari karakter orangnya. Sering orang menyelewengkan ilmu untuk keuntungan pribadinya. Tapi dengan karakter yang baik maka ilmu akan bermanfaat bagi sesama,” ungkapnya.
Kalau dilihat dari ilmu, maka MIPA merupakan ilmu primer bagi kehidupan manusia. Ada matematika yang kita gunakan untuk berhitung. Fisika misalnya telinga kita hanya bisa menangkap suara pada frekuensi tertentu saja, karena kalau semua frekuensi bisa ditangkap telinga maka manusia tidak bisa tidur. Begitu juga dengan ilmu IPA lainnya.
Para jura pada lomba tersebut yaitu untuk Liga Kimia juara I SMA kolose Loyola, juara II  SMKN 1 Temanggung, dan Juara III SMA Semesta Semarang. Untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) juara I-III yaitu SMK SMTI Yogyakarta, SMKN 1 Temanggung, dan SMAN 1 Klaten. Sedangkan untuk Writing Story Telling Contest (WSC) juara I SMAN 1 Klaten, juara II SMA Taruna Nusantara dan juara III MAN 2 Banjarnegara. (witono)