Inovasi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta kembali menarik perhatian nasional. Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) MIPA Debate Club (MDC) FMIPA UNY 2025 menerima kunjungan reviewer Belmawa dalam kegiatan visitasi lapangan di Balai Kalurahan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.
Kunjungan ini menjadi ajang penting untuk meninjau langsung pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang telah dirancang dan dijalankan oleh mahasiswa. Dua reviewer dari Belmawa, Filmada Ocky Saputra dan Amelinda Gamarosa T, hadir secara langsung untuk melakukan evaluasi dan berdiskusi bersama masyarakat serta mitra program.
Acara dibuka dengan sambutan dari Lurah Kalurahan Semanu, Drs. Harto Muadzan, M.Si., Sekretaris Direktur Akademik UNY, yaitu Dr. Iis Prasetyo, M.M., dan Staf Ahli Bidang Penalaran Dr. Arwan Nur Ramadhan, S.Pd., M.Pd., serta dosen PIC PPK Ormawa Dr. Ratna Kumala Setyaningrum, M.Or. dan Zaenal Mustofa, M.Kom. Setelah itu, dilakukan sesi tanya jawab interaktif bersama tokoh masyarakat, pemerintah daerah, kelompok sasaran, dan mitra eksternal.
Sorotan utama dalam visitasi kali ini adalah lahirnya Satgas P2KPA (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak) di Kalurahan Semanu — hasil kolaborasi antara Tim PPK Ormawa MDC FMIPA UNY, Lembaga SEKTI, dan pemerintah kalurahan setempat.
Menurut reviewer Belmawa, Filmada Ocky Saputra dan Amelinda Gamarosa, pembentukan Satgas ini merupakan inisiatif pertama di tingkat kalurahan di Indonesia. Inovasi tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk direplikasi secara nasional, mengingat belum ada desa lain yang memiliki struktur satgas dengan fokus perlindungan perempuan dan anak yang serupa.
Satgas ini berlandaskan pada berbagai dasar hukum, yaitu Permen PPPA Nomor 6 Tahun 2017 tentang Satgas PPA di tingkat desa/kalurahan, Pergub DIY Nomor 21 Tahun 2019 tentang Forum Perlindungan Korban Kekerasan, dan Perbup Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2022 tentang Penanganan Korban Kekerasan pada Perempuan dan Anak.
Selain meninjau ruangan Satgas P2KPA, reviewer juga mengunjungi SEKTI (Sekolah Perempuan Semanu Eksis Wanita Mandiri) — wadah pemberdayaan perempuan yang aktif menginisiasi pelatihan dan kegiatan sosial. Tim reviewer juga meninjau sekretariat bersama di Padukuhan Sokokerep, tempat mahasiswa dan warga mengembangkan produksi pupuk organik cair serta pakan ternak ramah lingkungan. Kunjungan diakhiri dengan peninjauan produksi “SEKTI Tempego”, produk olahan tempe inovatif hasil karya kelompok UMKM perempuan binaan PPK Ormawa.
Kegiatan visitasi ini menjadi bukti bahwa semangat mahasiswa UNY tidak berhenti di ruang kuliah. Melalui kolaborasi nyata dengan masyarakat, pemerintah daerah, dan mitra sosial, PPK Ormawa MDC FMIPA UNY berhasil melahirkan model pemberdayaan yang berkelanjutan dan berorientasi pada perubahan sosial nyata.
Inisiatif pembentukan Satgas P2KPA dan pemberdayaan perempuan melalui program SEKTI secara langsung berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Program ini mendukung: SDGs #5 Kesetaraan Gender, melalui peningkatan kapasitas dan kemandirian perempuan di tingkat kalurahan, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan yang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak, dan SDGs #16 Kelembagaan yang Tangguh, dengan memperkuat struktur kelembagaan lokal seperti Satgas P2KPA yang berperan dalam pencegahan kekerasan dan penegakan keadilan sosial di tingkat akar rumput.
Langkah ini menunjukkan bahwa mahasiswa bukan hanya agen perubahan di kampus, tetapi juga penggerak pembangunan berkelanjutan di masyarakat. Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, PPK Ormawa MDC FMIPA UNY telah membuktikan bahwa inovasi sosial berbasis komunitas mampu menciptakan dampak nyata yang selaras dengan agenda global pembangunan berkelanjutan. (ratna/witono).