Tim PkM FMIPA UNY Ajak Masyarakat Desa Girireja Membuat Antiseptik Alami dari Sirih dan Jeruk Nipis

Sebagai inti dari rangkaian program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), tim FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan pelatihan dengan tema “Antiseptik dari Bahan Alam Berbasis Potensi Lokal Imogiri”. Tim ini melibatkan Prof. Dr. Sri Handayani, M.Si., Dini Rohmawati, Ph.D., dr. Irena Agustiningtyas, M.Sc, serta mahasiswa S1 Kimia UNY. Kegiatan ini ditujukan bagi masyarakat di Desa Girireja, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul pada Sabtu (26/7/25). Acara juga turut dihadiri oleh Lurah Girireja, Dwi Yuli Purwanti.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata peran akademisi dalam menyebarkan pengetahuan terapan berbasis sains, khususnya pemanfaatan bahan alami lokal sebagai upaya untuk mendukung sanitasi lingkungan dan kesehatan masyarakat Desa Girireja utamanya dalam menunjang kebutuhan antiseptik yang aman, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Sri Handayani menjelaskan,  Sebagai akademisi, kami ingin ilmu yang kami dapat di bangku perkuliahan juga dapat digunakan oleh masyarakat khususnya dalam hal pembuatan antiseptik dari bahan alami. Pelatihan ini diharapkan dapat mendukung kebersihan dan kesehatan para kader bank sampah Desa Girireja yang dalam kegiatannya akan selalu bersinggungan dengan sampah yang bisa membawa potensi penyakit. 
“Pelatihan difokuskan pada pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan bahan-bahan yang mudah dijumpai di sekitar rumah utamanya di Desa Girireja. Daun sirih dan jeruk nipis dipilih karena selain banyak tersedia juga keduanya mengandung senyawa antibakteri yang efektif dan telah digunakan secara tradisional dalam menjaga kebersihan”, lanjutnya.
Kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar. Para peserta, terutama perwakilan bank sampah Giri Berkah dari setiap dusun, berpartisipasi aktif dan antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan. Mereka juga terlibat langsung pada praktek cara pembuatan antiseptik alami secara sederhana, mulai dari proses perebusan daun sirih, pencampuran dengan perasan jeruk nipis, hingga penyaringan dan pengemasan.
Pelatihan juga diisi dengan penjelasan ilmiah singkat mengenai manfaat dan kandungan aktif daun sirih serta jeruk nipis.Peserta juga diberi panduan tertulis agar dapat mengulangi prosesnya secara mandiri di rumah.
Sri Handayani mengharapkan, dengan pelatihan ini, ibu-ibu PKK dan warga desa Girireja memiliki keterampilan baru yang aplikatif dan berkelanjutan. Selain mendukung kebersihan dan kesehatan, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam membangun kemandirian yang berbasis ilmu pengetahuan. (han/witono)