STUDI BANDING HIMA KIMIA

Proses produksi obat dimulai dari pemeriksaan bahan di laboratorium. Setelah bahan diambil dan ditimbang dilakukan pengadukan kering serta pengadukan basah baru dimulai proses granulasi untuk meningkatkan aliran campuran dan kemampuan obat untuk dikempa, lalu dilakukan pengeringan. Dalam proses ini juga sekaligus dibuat kapsul inti sebagai wadah serbuk obat tersebut. Setelah serbuk obat dimasukkan dalam kapsul maka produk obat setengah jadi ini dikarantina terlebih dahulu untuk mengetahui bila ada ketidaksempurnaan. Setelah obat dijamin sempurna barulah dilapisi dengan lapisan gula dan dipoles lalu dikemas dalam blister, strip, botol atau box dan dipasarkan pada masyarakat. Demikian dijelaskan Staf Penelitian dan Pengembangan PT Phapros Semarang Idiana Novita, Apt dalam kunjungan studi banding dan kunjungan industri himpunan mahasiswa jurusan pendidikan kimia (hima kimia) FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta pada Selasa – Rabu 29-30 Juni 2010 Selain itu turut menyambut humas PT Phapros Diah Istantri, A.Md.
Studi banding dan kunjungan industri bertema “Menjalin hubungan baik demi kemajuan bersama” diselenggarakan dalam rangka menambah wawasan mahasiswa kimia tentang industri pada umumnya sekaligus sosialisasi Ikahimki (Ikatan himpunan mahasiswa kimia) serta menjalin silaturahmi ke jurusan kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang, PT Phapros Semarang, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Semarang didampingi dosen pembimbing Siti Marwati, M.Si dan Antuni Wiyarsi, M.Sc serta diikuti oleh 54 orang anggota hima kimia FMIPA UNY. Di PT Indofood CBP Sukses Makmur rombongan disambut Panji Risantoro dan Sri Budiyono, staf humas Indofood dan diberi penjelasan tentang Indofood yang telah ada sejak tahun 1972 dan memproduksi berbagai jenis makanan seperti mi instan, penyedap makanan, makanan ringan, nutrisi, biskuit, minyak goreng, margarin hingga tepung terigu dan agribisnis. Mahasiswa juga diberi kesempatan mengunjungi pabrik melihat cara pembuatan mi instan mulai dari bahan baku hingga pengepakan serta pendistribusiannya.
Di Universitas Negeri Semarang rombongan disambut oleh Dekan FMIPA Dr. Kasmadi, MS, ketua jurusan kimia Sigit Priatmoko, M.Si dan kepala laboratorium Agung Tri Prasetyo, M.Si. pada kesempatan ini Kasmadi menyampaikan rasa gembira atas kunjungan dari himpunan mahasiswa kimia UNY yang merupakan sama-sama universitas mantan IKIP meskipun usia IKIP Semarang lebih muda daripada IKIP Yogyakarta. Pada saat ini Universitas Negeri Semarang dicanangkan menjadi universitas konservasi oleh Menteri Pendidikan Nasional sejak Maret 2010 dan mendapat penghargaan Kalpataru, oleh karena itu setiap mahasiswa baru di Universitas Negeri Semarang wajib menanam 1 pohon atau disebut one student one tree, sambung Kasmadi.