UNESA Studi Banding Kelas Unggulan ke FMIPA UNY

FMIPA UNY menerima studi banding dari FMIPA UNESA Surabaya, Senin 6/3/17. Rombongan yang terdiri dari Wakil Dekan I, Prof. Dr. Madlazim, M.Si.,  dan para Kajur/Kaprodi saling bertukar pikiran tentang penyelenggaraan kelas unggulan dengan FMIPA UNY yang pada kesempatan tersebut dipimpin oleh Dekan, Dr. Hartono, Wakil Dekan I, Dr. Slamet Suyanto, Ketua UUIK, Ratnawati, M.Sc., serta para Ketua Jurusan. 
Dr. Hartono dalam sambutannya mengatakan bahwa, hal-hal yang baik dalam penyelenggaraan kelas internasional/unggulan bisa dikolaborasikan. 
“Di sini (UNY) pemilihan mahasiswa kelas unggulan berdasarkan pada IPK, kemampuan Bahasa Inggris, serta wawancara, yang nantinya para mahasiswa kelas unggulan mendapat kesempatan untuk sit in dan transfer kredit ke universitas luar negeri yang punya kerjasama dengan UNY”, terang Dekan.
Sedangkan Madlazim, mengungkapkan bahwa tujuan studi banding ini adalah untuk belajar tentang penyelenggaraan kelas unggulan. “Kami menilai ada perbedaan dalam penyelenggaraan kelas unggulan, salah satunya di UNY sudah menerbitkan buku panduan, sedangkan kami belum”, lanjutnya.
“Kami sering ditanya tentang kelas unggulan yaitu apa keunggulan dari kelas tersebut selain tentang bahasa Inggrisnya.”, katanya.
Sementara itu, Slamet Suyanto menjelaskan bahwa saat ini ada 9 mahasiswa jurdik Kimia sedang kuliah transfer kredit di Prince of Songkla University Thailand. Selain itu ada 6 mahasiswa dari jurdik Biologi sedang transfer kredit di Yala Rajabhat University. Begitu juga saat ini ada 6 mahasiswa dari Yala Rajabhat University yang transfer kredit di FMIPA UNY.
“Untuk transfer kredit memang harus ada pemilihan kurikulum, apakah kurikulum disini aquivalen dengan kurikulum disana dan sebaliknya”, tambahnya.
Persoalan lainnya yaitu mata kuliah yang bisa diambil mahasiswa FMIPA di tempat transfer kredit hanya 4 sedangkan mahasiswa luar negeri yang transfer kredit di sini bisa mengambil 8 mata kuliah, sehingga memperlama kelulusan mahasiswa yang transfer kredit.
Untuk mengatasi itu, lanjut Slamet, yaitu dengan e-learning sehingga mahasiswa tersebut tetap bisa mengambil mata kuliah di UNY. (witono).