Pengamatan Burung Diurnal di Jalur Savana Bekol-Hutan Pantai Bama

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY melakukan pengamatan keanekaragaman dan kelimpahan relatif burung diurnal di jalur Savana Bekol - hutan pantai Bama Taman Nasional Baluran Situbondo Jawa Timur, 18/12/14. Para mahasiswa tersebut yaitu Jalu Prianggodo, Nurrohman Eko P. , Ariani Anugrah P. , Eky Rakhmawati, dan Dian Larasati.
Jalu menjelaskan, pengamatan burung diurnal (aktif di siang hari) dilakukan pukul 10.00-12.00 dan 13.00-17.00 WIB dengan panjang jalur pengamatan ± 3 Km. Pengumpulan data dilakukan dengan metode encounter rates (tingkat pertemuan) dengan menjelajahi dan menghitung setiap burung yang dijumpai kemudian ditabulasikan berdasarkan kelimpahan relatif menurut Lowen dan dianalisis secara deskriptif.
Berdasarkan hasil pengamatan, lanjut Jalu, ditemukan 39 jenis burung dari 26 familia. Diantara ke 39 jenis tersebut terdapat 11 jenis yang dilindungi berdasarkan Peraturan Republik Indonesia UU No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan PP No.7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa, yaitu burung bangau sandang lawe, elangular bido, elang brontok terang, elang brontok gelap, alap-alap kawah, cekakak sungai, rajaudang biru, merak hijau, burungmadu sriganti, kangkareng perut putih, dan jalak putih.
Berdasarkan kelimpahan relatifnya, terdapat 10 jenis burung yang umum ditemukan yaitu  Spilornis cheela, Pycnonotus goiavier, Pycnonotus aurigaser, Streptopelia chinenesis, Streptopelia bitorquata, Geopelia striata, Ducula aenea,  Collocalia linchi, Anthracoceros albirostris dan Sturnus melanopterus. Burung ini ditemukan dengan kelimpahan umum di jalur Bekol yang memiliki tipe vegetasi berupa savanna hingga Pantai Bama yang memiliki tipe vegetasi hutan pantai.
Anggota lain, Ariani menerangkan, kategori sering tercatat ada 20 jenis burung. Sebagaian besar titik perjumpaannya ditemukan di savana sebanyak 19 jenis diantaranya yaitu Ciconia episcopus, Nisaetus cirrhatus, Halcyon chloris, Hirundo striolata, Hirundo rustica, Pericrocotus cinnamomeus, Lalage nigra, Gallus varius, Pavo muticus, Aegithina tiphia, Anthus novaeseelandiae, Parus major, Cinnyris jugularis, Corvus enca, Dicrurus macrocercus, Megalaima haemacephala, Orthotomus sepium, Lanius schach, Merops leschenaultia dan Alcedo coerulescens.
“Kelimpahan burung dalam kategori tidak umum yang teramati tercatat 9 jenis. Sebagaian besar titik perjumpaannya adalah di savana berjumlah 7 jenis antara lainyaitu  Nisaetus cirrhatus, Accipiter sp, Falco peregrinus, Chloropsis cochinchinensis, Picus puniceus, Dendrocopos macei, Phylloscopus borealis, Chalcophaps indica dan Malacocincla sepiarium,” katanya. (witono)