DENGAN TI PEMBELAJARAN MATEMATIKA LEBIH MUDAH

Secara umum pembelajaran Matematika baik di sekolah maupun di universitas saat ini sudah berubah. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi (TI), pembelajaran matematika sudah bervariasi, misalnya anak didik diberi referensi bacaan di internet, bahkan guru dalam memberikan tugas kepada anak didiknya juga sudah  melalui internet, dan siswapun mengumpulkan tugas juga melalui internet. Dengan demikian pembelajaran matematika akan terasa lebih mudah.
Sebelumnya pembelajaran matematika masih bersifat ekspositori (tradisional), yaitu guru dan dosen hanya menjelaskan dan memberi contoh, memberi soal, memberi pekerjaan rumah, dan hal tersebut dilakukan berulang-ulang. Demikian dikatakan Dr. Sugiman, Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNY, ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 18/1.
“Untuk pembelajaran di universitas, selain mengedepankan TI, mahasiswa juga diberi tugas mandiri dan tugas presentasi. Presentasi di depan kelas bisa dilakukan secara individu maupun kelompok. Tujuannya untuk menginformasikan apa yang diketahui. Jika masih terdapat kekurangan dalam presentasi, maka dosen segera bisa memberikan koreksi,” tegasnya.
Dikatakan, animo masyarakat untuk mendaftar di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY dari tahun ke tahun tetap tinggi, bahkan tertinggi diantara jurusan lain di FMIPA UNY. Hal ini antara lain disebabkan karena peluang kerjanya yang luas. Guru Matematika dibutuhkan di sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, sampai SMA. Untuk sekolah negeri bidikannya adalah lulusan bisa mengajar di SMP dan SMA. Sedangkan untuk guru matematika di SD biasanya mengajar di sekolah swasta.
Keunggulan lainnya, selain bisa menjadi guru, lulusan juga bisa menjadi dosen. Bahkan banyak mahasiswa yang belum luluspun mereka sudah kerja dengan memberi les kepada anak sekolah. Jumlah alumni yang banyak dan sistem rekrutmen mahasiswa  juga berperan untuk meningkatkan animo masyarakat.
“Lulusan dari Jurusan Matematika non kependidikan, mereka bisa bekerja di bank, Badan Pusat Statistik, perusahaan asuransi, Software Production House, jasa konsultasi dan  analisis data, dan sebagainya. Sedangkan untuk yang kependidikan mereka bisa menjadi guru atau dosen,” lanjutnya.
Sementara itu, koordinator laboratorium Matematika, Murdanu, M.Pd., mengatakan, mahasiswa Matematika UNY telah berhasil menciptakan banyak sekali alat bantu media pembelajaran Matematika. Alat tersebut bisa membantu mempermudah guru dalam menjelaskan kepada para siswa.
“Contohnya alat peraga untuk anak SD dengan topik penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan positif. Tujuannya adalah siswa dapat melakukan operasi penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif. Peralatan yang digunakan berupa garis bilangan dan boneka bilangan bulat,” jelasnya. (wit)