Skip to main content

   Indonesia   |    English

CAPTCHA
Solve this simple math problem and enter the result. E.g. for 1+3, enter 4.
This question is for testing whether or not you are a human visitor and to prevent automated spam submissions.
  • Reset your password

Main Menu - En

  • HOME
  • PROFILE
  • DEPARTMENT
    • Chemistry Education Departement
      • Chemistry Education Study Program
      • Chemistry Study Program
    • Mathematics Education Department
      • Mathematics Education Study Program
      • Mathematics Study Program
      • Statistics Study Program
      • Master of Mathematics Education
    • Physics Education Department
      • Physics Education Study Program
      • Physics Study Program
    • Biology Education Department
      • Biology Education Study Program
      • Biology Study Program
    • Natural Sciences Department
  • ADMISSION
  • CONTACT US

Breadcrumb

  • Home
  • PUPUK BERBAHAN DASAR CANGKANG UDANG DAN KULIT TEBU

PUPUK BERBAHAN DASAR CANGKANG UDANG DAN KULIT TEBU

By witono | 1:52 PM WIB, Thu June 23, 2016
Limbah ampas tebu dan limbah cangkang  udang yang ada di sekitar kita sudah dimanfaatkan orang supaya mempunyai manfaat lainnya. Ampas tebu yang dihasilkan suatu pabrik sudah ada yang dimanfaatkan antara lain untuk pembuatan pulp dalam industri kertas, campuran dalam pembuatan paving block, serta pembuatan tisu.
Kedua limbah tersebut dikembangkan untuk pembuatan NANO-Chitosan Silica Slow Release Fertilizers (SRFs): Aplikasi Pupuk Nanoteknologi SRFs Berbahan Dasar Cangkang Udang dan Kulit Tebu. Mereka adalah Dinar Indah Lufita Sari, Muhammad Wahyu Arif, Ferdinand Dos Santos dari prodi Kimia, Afrizal Lathiful Fadli (Fisika) dan Absari Hanifah (Biologi).
Dinar menerangkan, maraknya penggunaan pupuk kimia semakin memperparah kondisi lahan pertanian karena penggunaan pupuk kimia secara terus menerus akan merusak kondisi tanah akibat unsur hara yang tidak seimbang.
Dijelaskan, akhir-akhir ini telah dikembangkan riset mengenai penerapan pupuk SRFs yang merupakan pupuk lepas lambat dengan mekanisme pelepasan unsur hara secara berkala mengikuti pola penyerapan unsur hara dengan sintesis mikronutrisi seperti tembaga(Cu), besi (Fe), seng (Zn) dan beberapa mikronutrisi lainnya.
“Solusi yang kami tawarkan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk adalah melalui pupuk nanopartikel SRFs dengan bahan dasar silika (Si) yang  diperoleh dari limbah kulit tebu dan kitosan dari limbah cangkang udang”, lanjutnya.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan, karakterisasi hasil, serta efektivitas pupuk nanopartikel SRFs dengan bahan dasar silika dan kitosan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menaikan nilai ekonomis limbah cangkang udang dan kulit tebu dan menjadi alternatif pupuk ramah lingkungan sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan dari penggunaan pupuk kimia yang tidak ramah lingkungan dan pupuk organik yang rendah unsur hara. Bahan yang digunakan diantaranya  cangkang udang,  kulit tebu,  zeolit alam,  aquades, alkohol,  alkoksida,  tanaman kacang tanah.
Dijelaskan, penelitian dilakukan diawali dengan menyiapkan alat dan bahan dalam proses pembuatan pupuk. Setelah itu dilakukan Pre-treatment yang merupakan tahap awal yang sangat menentukan kualitas produk SRFs yang akan disintesis. Yang termasuk dalam tahapan ini antara lain pemurnian (purifification) dan pengecilan ukuran (size reduction). Proses pemurnian sederhana dilakukan untuk memisahkan komponen impurities yang tidak dikehendaki keberadaannya karena dapat menurunkan sifat-sifat spesifik silika, kitosan, dan zeolit. Impurities fisis dapat dipisahkan dengan cara filter atau penyaringan dan leaching dari butiran batu lain, plastik, logam daun dan sebagainya.
Bahan baku zeolit yang masih berupa bongkahan batu dapat diperhalus dengan menggunakan hammer mill sehingga diperoleh bubuk zeolit yang mana luasan pori menjadi lebih banyak.
Selanjutnya adalah proses formulasi nanosilika, nanokitosan dan aktivasi zeolit, granulasi, drying, dilanjutkan dengan uji efektivitas pupuk SRFs terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman kacang tanah.
“Tahap terakhir dari penelitian adalah uji efektivitas pupuk SRFs terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman kacang tanah. Uji efektivitas ini dilihat dari tingkat kecepatan pertumbuhan, kesuburan tanaman (kondisi batang dan daun, warna batang dan daun), hasil panen, dan jumlah unsur hara yang terbuang dalam saluran irigasi”, sambungnya. (witono)
 
 

Fakultas di UNY

  • Fakultas Ilmu Pendidikan
  • Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  • Fakultas Teknik
  • Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  • Fakultas Vokasi
  • Fakultas Kedokteran
  • Fakultas Psikologi
  • Fakultas Hukum
  • Sekolah Pascasarjana

Organisasi Mahasiswa

  • Dewan Pertimbangan Mahasiswa
  • Badan Eksekutif Mahasiswa
  • Himpunan Mahasiswa Matematika
  • Himpunan Mahasiswa Fisika
  • Himpunan Mahasiswa Kimia
  • Himpunan Mahasiswa Biologi
  • Himpunan Mahasiswa IPA
  • HANCALA (Pecinta Alam)
  • Haska (Kerohanian Islam)
  • SEKRUP (Teater, Seni)
  • KSI MIST (Penelitian)
  • BIONIC (UKM Pengamat Burung)
  • MIPA Creativepreneur Club

Kepala, Sekretaris Layanan Administrasi, dan UUIK

  • Kepala Layanan Administrasi
  • Sekretaris Layanan Administrasi
  • Unit Urusan Internasional dan Kemitraan

Contact Us

Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Colombo Street No. 1 Yogyakarta 55281,

Phone:  +62274-565411
FAX. +62274-548203
Email: humas_fmipa@uny.ac.id

Copyright © 2025

Developed & Designed by Tim Website UNY