PERMEN JELLY PEGAGAN

Pegagan (Centella Asiatica) merupakan tanaman liar yang biasa hidup di tanah pekarangan. Tanaman pegagan ini tingginya bisa mencapai 7-10 cm. Daun tanaman pegagan berbentuk bulat, batangnya bersifat lunak dan beruas, serta tumbuh menjalar hingga panjangnya bisa mencapai satu meter. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan. Tanaman pegagan sebenarnya sudah dimanfaatkan oleh masyarakat jaman dahulu. Pemanfaatan pegagan tersebut dengan dijadikan bahan pangan yang berupa lalapan. Namun, saat ini pemanfaatan pegagan sudah mulai ditinggalkan. Hal itu dikarenakan banyaknya sayuran lain yang lebih umum untuk dikonsumsi. Selain itu, masyarakat belum mengetahui manfaat pegagan bagi kesehatan sehingga mereka kurang tertarik untuk mengkonsumsinya padahal tanaman pegagan memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan diantaranya triterpenoids, asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, dan beberapa macam vitamin yaitu A, B, E, C, K, serta mengandung nilai nutrisi yang membantu vitalitas tubuh dan berfungsi sedatif. Dari kandungan-kandungan yang dimiliki  tersebut, pegagan dapat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit TBC, reumatik, demam, susah kencing, wasir bisul, darah tinggi, liver, gangguan metabolik; mengurangi kepikunan bagi orang tua atau menambah memori otak. Dari fakta ini sekelompok mahasiswa jurusan pendidikan biologi FMIPA UNY yaitu Purwanti Pratiwi Purbosari, Fitria Kartika Wahyuni dan Nafi’ah Nuzi Manganti membuat inovasi yaitu mengolah pegagan menjadi makanan berupa permen jelly. Menurut Purwanti, pembuatan permen jelly pegagan ini agar menarik perhatian anak-anak karena pegagan mampu memberikan efek relaksasi dan menenangkan sistem syaraf serta memberi stimulasi otak sehingga menaikkan kemampuan Attention Deficit Disorder anak-anak menjadi lebih fokus. Apabila otak dalam keadaan relaks maka kemampuan otak akan lebih tinggi dalam menyimpan dan menambah memori.
Cara membuatnya diungkapkan oleh Fitria Kartika Wahyuni, pertama kali tepung ketan disangrai dengan api kecil sementara daun pegagan dicuci sampai bersih dan diblender lalu diambil ekstraknya dengan kain penyaring dan disimpan di dalam baskom. Sementara itu bubuk jelly dilarutkan dengan  air sebanyak setengah gelas lalu dicampur dengan ekstrak pegagan, panaskan di atas kompor dengan api kecil dan ditambahkan gelatin sambil diaduk dalam campuran tersebut. Setelah campuran larut gula pasir dan tepung ketan ditambahkan ke dalam panci yang berisi ekstrak pegagan dan larutan jelly. Menambahkan cyclamate, essens, 1 sendok makan high fructose syrup, dan asam sitrat secukupnya ke dalam panci yang berisi ekstrak pegagan dan larutan jelly. Nafi’ah Nuzi Manganti menambahkan, setelah adonan tercampur semua api kompor dikecilkan lalu dituang dalam loyang dan didiamkan dalam suhu ruang selama 1 jam. Kemudian permen jelly didinginkan dalam refrigerator pada suhu 5o C selama 24 jam dan didiamkan kembali selama 1 jam dalam suhu ruang lalu dipotong-potong berbentuk balok berukuran 1,5 cm x 1,5 cm x 1 cm. Sementara itu tepung tapioka disangrai dan dilumurkan bersama gula pasir pada permen jelly tersebut dan permen jelly siap dipasarkan.