EKSPLORASI KEUNIKAN KERAGAMAN JENIS BURUNG DI PASIR MENDIT

Burung menempati banyak tipe ekosistem, seperti dataran tinggi, perkotaan, danau, sungai, area ladang atau persawahan, hutan mangrove dan lan-lain. Hutan mangrove merupakan salah satu habitat burung yang cukup unik, hal ini dikarenakan pada hutan mangrove seringkali ditemui burung-burung hutan dan juga burung-burung air bahkan burung pantai.
Dari hal tersebut maka tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Mangrovung dari FMIPA UNY mencoba mengeksplorasi keunikan keragaman jenis burung yang ada di kawasan Mangrove Pasir Mendit, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. TIM yang diketuai oleh Rahmadiyono Widodo dan beranggotakan Nia Widiastuti, Fianti Putri Ningrum,  Rika Pratiwi, dan Arma Abdul Malik ini melakukan inventarisasi burung pada bulan Maret hingga awal Mei 2017.
Rahmadiyono menerangkan, inventarisasi burung dilakukan dengan metode jelajah pada seluruh kawasan mangrove Pasir Mendit mencakup blok pantai, area tambak, muara sungai Bogowonto, dan area sekitar pemukiman penduduk. Dalam melakukan pendataan atau inventarisasi burung, TIM PKM Mangrovung menggunakan peralatan penunjang seperti binokuler, monokuler, kamera lensa panjang, buku panduan “Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan”, jam tangan, rekaman suara burung, dan buku catatan. Inventarisasi burung dilakukan dengan melihat burung, mengamati cirinya, mencatat jumlahnya, dan mengidentifikasi dengan buku panduan.
Hasil inventarisasi di kawasan mangrove Pasir Mendit menunjukkan terdapat 32 jenis burung pada kawasan tersebut. 32 jenis tersebut mencakup burung hutan, burung pantai, burung air, dan burung laut. Dari 32 jenis burung yang ditemukan, 7 jenis merupakan endemik Indonesia dan 11 jenis dilindungi oleh peraturan di Indonesia (UU No.5 Tahun 1990 dan PP No.7 Tahun 1999). 7 jenis endemik Indonesia tersebut adalah burung Cerek jawa / Charadrius javanicus (endemik pulau Jawa dan Bali), Raja-udang biru / Alcedo coerulescens (endemik pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara), Bondol jawa / Lonchura leucogastroides (endemik pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara), Cinenen jawa / Orthotomus sepium (endemik pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara), Cekakak jawa / Halcyon cyanoventris (endemik pulau Jawa dan Bali), Punai penganten / Treron griseicauda (endemik pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi), dan Cabai jawa / Dicaeum trochileum (endemik pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Nusa Tenggara). 11 jenis burung yang dilindungi diantaranya adalah burung Cikalang christmas / Fregata andrewsi, Camar-angguk coklat / Anous stolidus, Kuntul kerbau / Bubulcus coromandus, dan Kipasan belang / Rhipidura javanica. Pada inventarisasi burung tersebut juga ditemukan burung berstatus Critically Endangered atau sangat terancam punah yaitu burung Cikalang christmas.
Dijelaskan, kegiatan inventarisasi burung yang dilakukan oleh TIM PKM Mangrovung merupakan bagian penelitian tentang keanekaragaman hayati di kawasan Mangrove Pasir Mendit Kulon Progo yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Hasil dari inventarisasi yang dilakukan akan dikemas menjadi media untuk mengembangkan kawasan Mangrove Pasir Mendit sebagai eco-edutourism. (r.widodo/witono)