Ilmu Alam dan Matematika Membantu Menyelesaikan Masalah Kehidupan

Sebagai salah satu upaya memantapkan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan, maka FMIPA UNY menyelenggarakan The 2nd International Conference on Research, Implementation and Education of Mathematics and Sciences (2nd ICRIEMS). Acara yang digelar Senin-Selasa (18-19/5) ini banyak mendatangkan pembicara dari universitas di luar negeri.
Keynote speakers (Pembicara utama sesuai bidang), yakni dari bidang Pendidikan Matematika: Prof. Slava Kalyuga (School of Education, University of New South Wales, Sydney, Australia), dari bidang Pendidikan Fisika: Susanne W. Brahmia, Ph.D. (Rutgers University, New Jersey, USA), dari bidang Pendidikan Kimia: Prof. David Treagust (School of Science, Curtin University, Perth, Australia), dari bidang Pendidikan Biologi dan IPA: Dr Sopia Md Yassin (Department of Science Education, Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia), dari bidang Kimia: Prof. AK. Prodjosantoso, Ph.D (Department of Chemistry Education, Yogyakarta State University, Indonesia), dari bidang Biologi: Dr. Norjan Yusof (Department of Science Education, Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia).
Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA., dalam sambutannya mengatakan, ilmu alam dan matematika merupakan pengetahuan yang penting bagi peserta didik karena dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
“Berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran metematika dan ilmu alam hendaknya terus didukung untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru, penelitian, dan praktek berkualitas tinggi. Seminar ini memotivasi kita untuk tidak hanya membahas berbagai penemuan baru dalam praktik atau teori instruksional tetapi juga temuan-temuan baru dalam ilmu-ilmu dasar dan matematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” sambung Rektor.
Prof. Slava Kalyuga dari School of Education, University of New South Wales, Sydney, Australia dalam paparannya menjelaskan bahwa teori beban kognitif telah berhasil digunakan pengetahuan kita tentang karakteristik mendasar arsitektur kognitif manusia untuk meningkatkan efektivitas prosedur pembelajaran di berbagai domain, khususnya di bidang teknis dan matematika.
Pemahaman konseptual berkaitan erat dengan perolehan struktur pengetahuan yang terorganisir dengan baik dalam memori jangka panjang yang merupakan tujuan utama dari teori beban kognitif. 
Dipaparkan, di sisi lain, menghafal kadang-kadang bahkan murni dari aturan (yang sering dinilai tidak efektif "hafalan") memiliki tempat yang penting dalam instruksi dari perspektif beban kognitif. Teknik ini bisa sangat penting bagi siswa yang mengalami kesulitan matematika karena ketidakmampuan belajar atau rendahnya tingkat pengetahuan sebelumnya. (witono)