Identifikasi Etno Matematika Dalam Konteks Sosial-Budaya Pada Gamelan Yogyakarta

Indonesia adalah negara yang memiliki kebudayaan beraneka ragam dari Sabang sampai Merauke.Salah satu kebudayaan Indonesia adalah gamelan.Gamelan bukanlah musik yang asing bagi masyarakat Indonesia. Popularitas gamelan telah merambah ke berbagai benua dan telah memunculkan paduan music baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama.
Salah satu realisasi pembelajaran kreatif dan bermakna dilaksanakan melalui pembelajaran berbasis budaya. Hal itu sangat beralasan karena pembelajaran berbasis budaya menjadikan pembelajaran bermakna kontekstual yang sangat terkait dengan komunitas budaya, dan pembelajaran berbasis budaya menjadikan pembelajaran menarik dan menyenangkan.
Apalagi pada Kurikulum 2013 yang menonjolkan peningkatan kemampuan siswa terhadap budaya. Selain itu, salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar   penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien,   dan tidak melenceng dari kompetensi yang ingin dicapainya
Berdasarkan hal diatas, mahasiswa FMIPA UNY yang terdiri dari  Dianing Meijayanti, Gamarina Isti Ratnasari,  dan Nanda Putri Amalia memiliki gagasan untuk membuat modul Pengembangan Bahan Ajar Materi Perbandingan Berupa Modul untuk Kelas IX di SMP Negeri 2 Bantul sebagai Identifikasi Etno Matematika dalam Konteks Sosial-Budaya pada Gamelan Yogyakarta.
Dianing mengatakan, modul merupakan suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Modul yang menarik dan mudah dipahami dapat menjadi bahan ajar agar siswa lebih memahami materi pelajaran. Materi perbandingan yang dipadupadakan dengan materi gamelan merupakan salah satu metode yang inovatif agar dalam proses pembelajaran siswa lebih mengenal tentang budaya gamelan dan membuat materi matematika menjadi menyenangkan.
“Sedangkan tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi perbandingan dengan mengaitkan unsur konteks sosial-budaya gamelan Yogyakarta adalah untuk menciptakan pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan, dimana siswa aktif dalam pembelajaran.Selain itu LKS ini dibuat juga supaya siswa lebih mengerti tentang materi perbandingan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” lanjut mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika ini. (witono)