KRIPIK BIJI MAHONI

Pohon mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) selama ini dikenal sebagai bahan untuk membuat segala bentuk furniture atau sebagai penyejuk jalanan kota-kota besar. Sedangkan buahnya dibiarkan jatuh berguguran di sepanjang jalan. Pemanfaatan mahoni sebagai obat sudah sejak tahun 1970-an yaitu dengan mengambil bijinya. Pada waktu itu cara mengkonsumsinya masih sederhana yaitu dengan menelan langsung bijinya setelah membuang bagian yang pipih. Banyak penyakit yang hilang setelah diobati dengan biji mahoni ini namun rasanya yang pahit banyak dikeluhkan. Dewasa ini sejalan dengan semboyan back to nature, pengobatan dengan bahan-bahan dari alam mulai banyak dilirik. Manusia mulai lebih kreatif mengolah bahan-bahan dari alam yang akan digunakan sebagai obat. Sekelompok mahasiswa FMIPA UNY yaitu Titin Permata Sari, Hepy Widaryanti, Nurdini Dyah Ikawati, dan Wenti Indriani dari jurusan pendidikan fisika serta Rukomah dari jurusan pendidikan kimia mencoba memberikan alternatif baru pemanfaatan biji mahoni menjadi cemilan herbal berupa keripik biji mahoni tanpa rasa pahit dengan tidak menghilangkani nilai kandungan zat dalam biji mahoni tersebut. Kreatifitas ini membuahkan hasil dengan mendapatkan dana dari DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK).
Menurut Titin Permata Sari mereka tertarik membuat kripik ini karena berdasarkan uji laboratorium di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM biji mahoni mengandung saponins, flavonold (1,66 %) dan protein (8,7 %) dimana flavonolds berguna untuk melancarkan peredaran darah, terutama untuk mencegah tersumbatnya saluran darah, mengurangi tingkat kolesterol, mengurangi penimbunan lemak pada dinding saluran darah, membantu mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, bertindak sebagai anti oksidan dan berfungsi menyingkirkan radikal bebas. Sedangkan saponins berguna mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak badan, meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah dan tingkat gula dalam darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah. Mahoni berguna untuk mengobati beberapa penyakit, seperti tekanan darah tinggi, kanker, kurang nafsu makan, demam, kencing manis, masuk angin, ekzema dan rematik
Nurdini Dyah Ikawati mengatakan dalam pembuatan keripik biji Mahoni, bahan yang digunakan antara lain biji mahoni, tepung terigu, mentega, telur, daun bawang, cabe, dan rempah-rempah. Untuk membuat 1 kg adonan dibutuhkan 100 gram biji mahoni yang diturunkan rasa pahitnya terlebih dahulu yaitu dengan merendam biji mahoni dengan kapursirih selama 1 minggu. Proses pembutannya yaitu dengan mencampurkan biji mahoni dengan bahan-bahan penghilang rasa pahit seperti ampu, kayu manis ,madu, air lemon, dan garam. Kemudian diberi perasa tambahan serta rempah-rempah yang telah dihaluskan lalu dicetak dan digoreng. Rukomah menambahkan, walaupun terbuat dari biji mahoni yang rasanya pahit keripik biji mahoni ini mempunyai rasa yang unik yang dapat menjadi cemilan sehat beraneka rasa seperti rasa bawang dan rasa pedas. Oleh karena itu biji mahoni yang kaya zat penyembuh berbagai penyakit terutama hipertensi tersebut dapat dijadikan obat sekaligus cemilan herbal bagi penderita hipertensi. Keunggulan keripik biji Mahoni selain sebagai obat hipertensi juga mempunyai nilai kandungan zat yang dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit