NANOTEKNOLOGI DALAM KIMIA

Nanoteknologi adalah teknologi rekayasa material dalam skala nanometer atau satu per satu milyar meter  dari atom-atom atau molekul-molekul untuk mendapatkan sifat-sifat yang dapat dikontrol sesuai keinginan. Teknologi ini menggabungkan beberapa disiplin ilmu yaitu ilmu kimia, fisika, biologi, elektro, mesin dan ilmu material. Nanokimia adalah disiplin baru dalam nanoteknologi yang berkatian dengan sifat-sifat unik yang terkait dengan perakitan atom atau molekul terutama melalui metoda kimiawi. Pernyataan Dr. Eng. Agus Haryono dari Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Serpong Tangerang dalam Seminar Nasional Kimia tersebut membuka lembar pengetahuan baru tentang nanokimia dan nanoteknologi.. Seminar bertema “Profesionalisme peneliti dan pendidik dalam riset dan pembelajaran yang berkualitas dan berkarakter” dilaksanakan dalam rangka dies natalis ke-54 jurusan pendidikan kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta dan dilaksanakan pada Sabtu 30 Oktober 2010 di ruang seminar FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Seminar yang diikuti oleh peneliti dari berbagai instansi, dosen, mahasiswa dan guru kimia ini juga menampilkan pembicara Prof. Dr. Sri Atun yang menaruh perhatian pada bahan alam. “Indonesia merupakan salah satu negara megadiversity yang kaya akan keanekaragaman hayati” ujarnya. “Keanekaragaman hayati tesebut merupakan sumber biomolekul senyawa-senyawa organic yang tidak terbatas jumlahnya dan topic penelitian bahan alam juga tidak terbatas. Ini sangat menarik bagi peneliti baik dalam maupun luar negeri untuk mengeksplorasinya sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru. Selain itu tampil pula sebagai pembicara Dr. Muktiningsih Nurjayadi dari Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Jakarta yang mengungkapkan bahwa penanaman pendidikan berkarakter tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan, proses pelaksanaan pembelajaran dan evaluasinya. “Pada proses perencanaan secara tersirat dapat dieksplisitkan penanaman nilai-nilai luhur pada penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran” katanya. “Sedangkan pada proses pembelajaran dikembangkan model-model pembelajaran yang inovatif, aktif, efektif dan menyenangkan. Dan pada proses evaluasi seyogyanya dikembangkan penilaian otentik yang mengadopsi penilaian dari negara maju.