KOTAK TISU BERLAPIS DAUN SIRSAK

Plastik sangat akrab dengan keseharian kita, Mulai dari mainan anak, alat-alat rumah tangga, alat kantor, sampai benda-benda elektronik berbungkus plastik. Meski ringan, plastik tak berkarat, mudah dibentuk, dan tidak gampang pecah. Seiring meningkatnya kebutuhan akan plastik untuk berbagai keperluan maka berkembang perusahaan yang mengola plastik tersebut. Dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya budaya pada masyarakat untuk selalu memanfaatkan plastik untuk keperluan pengemasan maupun sebagai bahan lapis. Sebagai akibatnya, baik disadari maupun tidak semakin lama jumlah sampah maupun limbah plastik semakin meningkat. Hal ini dikarenakan bahan plastik tidak mudah terurai, dan diperlukan waktu yang relatif lama untuk proses penguraian tersebut. Sekelompok mahasiswa jurusan pendidikan fisika fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta Rina Yunita, Fendy Novafianto dan Windu Nuryanti mengembangkan inovasi dengan membuat kotak wadah tissue dari kertas yang dilapisi daun sirsak. “Kami memilih daun sirsak karena permukaan daunnya mengkilap serta daging daunnya tebal namun memiliki tulang daun yang tipis.” kata Rina Yunita, ”Hal ini sangat menguntungkan ketika daun-daun tersebut direkatkan untuk meningkatkan nilai jual dari produksi kotak tissue dengan segi positifnya yang ramah terhadap lingkungan”. Plastik merupakan produk non-biodegrable yang sulit terurai. Limbah plastik baru bisa terurai setelah 1.000 tahun dibandingkan dengan limbah kertas yang hanya membutuhkan waktu sebulan untuk terurai.
Fendy Novafianto menjelaskan bahwa untuk dijadikan pelapis kotak tissue daun sirsak yang telah dipilah disetrika hingga berwarna kecokelatan untuk menghilangkan air yang ada dalam daun sehingga daun menjadi kering namun tetap lentur. Kemudian direkatkan satu persatu daun tersebut pada kotak menggunakan lem kuning dan disusun sesuai dengan keinginan hingga semua karton tertutup oleh daun. Langkah berikutnya melapisinya dengan pelitur atau spray agar daun lebih awet dan dihiasi  dengan biji-bijian dan kayu manis agar tampak cantik.  Windu Nuryanti menambahkan bahwa digunakannya pelapis daun sirsak karena bahan tersebut memberikan kesan yang sangat natural dan unik, selain itu daun jelas sangat mudah terurai. ”Melimpahnya pohon sirsak terutama daunnya dan keunggulan pohon sirsak yang mudah ditanam dan ramah lingkungan memberikan salah satu ide bagi kami untuk memanfaatkannya sebagai pelapis dalam pembuatan kotak tissue.” kata Windu Nuryanti, “Alasan khusus menggunakan jenis daun sirsak adalah karena memiliki struktur permukaan daun yang halus dan mengkilap, tulang daunnya juga tidak telalu tebal dan memiliki serat tulang daun yang tipis sehingga tidak patah ketika dilipat dan harganya bisa terjangkau oleh konsumen ketika dipasarkan” tutupnya. Kreatifitas ini didanai oleh fakultas melalui program kreatifitas mahasiswa.