KAIN ROK BERCORAK MATEMATIS

Rok merupakan salah satu kebutuhan wanita untuk tampil feminin. Dengan menggunakan rok mereka tampil lebih anggun, selain itu rok telah menjadi identitas bagi kaum wanita bahkan dapat dikatakan setiap wanita wajib memiliki rok. Seiring perkembangan zaman rok bukan hanya digunakan dalam acara resmi saja namun telah digunakan dalam berbagai kegiatan bahkan hanya untuk sekedar santai. Akan tetapi motif rok yang ada hanya sedikit dan terkesan standar sehingga pilihan menjadi terbatas. Selama ini motif rok yang banyak ditemui hanyalah berupa garis, batik maupun kotak-kotak padahal setiap orang tentunya ingin tampil berbeda dengan yang lainnya, untuk itu diperlukan variasi motif rok yang unik dan menarik. Sekelompok mahasiswa jurusan pendidikan matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta mencoba menerapkan pola-pola geometri matematika dalam corak motif rok. Mereka adalah Oni Pluntur Artiono, Margaretha Putriningtyas dan Amalia Annisa.
Menurut Oni Pluntur Artiono mereka memilih motif matematis dalam pembuatan rok ini karena dalam matematika terdapat kurva-kurva yang bisa dijadikan dasar bentuk bercitarasa seni tinggi. “Salah satunya adalah Geometri Fraktal, merupakan cabang geometri yang unik karena memiliki pola tertentu dengan dasar yang berbeda-beda seperti segitiga, segi empat maupun bentuk dasar lainnya” kata Oni. “Yang menarik dari pola ini bentuk dasarnya dapat tidak nampak dan menghasilkan suatu tampilan yang rumit, padahal sebenarnya ia berasal dari dari bentuk yang sangat sederhana” lanjutnya. Margaretha Putriningtyas menambahkan bahwa motif yang mereka gunakan dalam mendisain corak matematis kain rok adalah Heighway Dragon, segitiga Sierpinski, Hexa-flake dan Flower-heart. “Kami memilih motif Geometri Fraktal karena memiliki tampilan yang sederhana namun unik, eksotik dan berjiwa matematika” kata Putri, “Misalnya motif Heighway Dragon, mulai dari sebilah garis fungsi yang dirotasikan -45 derajat hingga tiga kali sehingga membentuk pola tertentu yang unik”.
Proses pembuatannya diungkapkan oleh Amalia Annisa yaitu aturan fraktal yang sudah dipilih dikreasikan dengan bangun ruang matematis seperti segitiga, segi enam dan sebagainya sehingga menghasilkan motif yang unik. Kemudian dibuat motif pada alat cap logam untuk dijadikan kain cap atau dibuat pola pada kain polos untuk dijadikan kain tulis. Setelah proses diatas selesai barulah kain tersebut dijahit untuk dijadikan rok atau baju pria.