EDUKASI INTERAKTIF KESEHATAN REPRODUKSI BAGI WARGA DESA KEPUTRAN KLATEN

Memiliki kesehatan reproduksi yang prima menurut PBB dan WHO merupakan hak dasar setiap manusia terutama bagi wanita. Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah merupakan salah satu desa dengan target akseptor KB yang tinggi mengingat banyaknya jumlah pasangan usia subur (PUS) di daerah tersebut.
Dari hal tersebut maka tim dosen Reaseach Group (RG) Biomedis Jurdik Biologi FMIPA UNY yang terdiri dari Dr. Evy Yulianti, M.Sc., dr. Kartika Ratna Pertiwi, M.Biomed.Sc., Ph.D , dan dr. Tutiek Rahayu, M.Kes., melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang sekarang dikenal sebagai Dosen Berkegiatan di Luar Kampus berupa edukasi interaktif kesehatan reproduksi dengan sasaran PUS dan Kader KB. Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Keputran, Sabtu (25/6/22) diikuti oleh 37 peserta dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, persepsi dan membentuk perilaku reproduksi sehat PUS di desa tersebut sekaligus untuk membantu Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana BKKBN Kabupaten Klaten dalam mencapai target akseptor KB yang dicanangkan.
Ketua tim, Dr. Evy Yulianti, M.Sc., mengatakan, kegiatan ini selain merupakan wujud tri dharma pengabdian perguruan tinggi juga sebagai upaya menjalin harmoni kegiatan kerjasama yang baik antara universitas dengan mitra non PT baik itu masyarakat maupun instansi daerah. Evy juga berharap agar kegiatan kerjasama ini dapat terus terjalin dan dikembangkan pada berbagai bidang lain kedepannya.
Praptini, Kader KB dari Desa Keputran menyambut baik kegiatan ini. Praptini berharap tujuan kegiatan ini dapat tercapai dan berpesan agar tim dosen UNY tidak kapok dalam berkegiatan di luar kampus khususnya di Desa Keputran, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.
Materi mengenai Kesehatan Reproduksi disampaikan oleh dr. Kartika Ratna Pertiwi, M.Biomed.Sc., Ph.D Dokter Kartika yang akrab disapa dengan dr. Tiwi dalam materinya menyampaikan bahwa terdapat tiga esensi kesehatan reproduksi wanita yaitu dari aspek reproduksi, hormonal dan seksual. Secara reproduksi, seorang wanita dapat dibagi dalam kurun waktu usia reproduksi muda (diharapkan menunda kehamilan), usia subur (merencanakan dan menjarangkan kehamilan) serta usia tua (diharapkan sudah meniadakan kehamilan). Kesehatan reproduksi yang sehat sudah dapat disiapkan sewaktu muda sebagai persiapan perkawinan dan kehamilan (calon ibu) sampai nanti saat menghadapi masa menopause. Hal ini dapat diwujudkan dengan peningkatan pengetahuan serta pemeriksaan kesehatan reproduksi yang tepat.
Sementara itu, dr. Tutiek menyampaikan pembahasan mengenai berbagai metode kontrasepsi serta tujuan, manfaat dan hal-hal yang harus diperhatikan seperti efek samping dan risikonya.
Acara ini dilanjutkan dengan games edukatif tentang kesehatan reproduksi yang dipimpin oleh bu Evy beserta petugas penyuluh KB Desa Keputran yaitu dr. Janu Ade Manaru. Penyuluhan kemudian diakhiri dengan pemberian hadiah pada peserta dengan gain score tertinggi dari soal pre-test dan post-test yang telah dikerjakan, dan pemenang game edukatif. (tiwi/witono)