Menciptakan Sebuah Karya untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

“Saat menjadi mahasiswa, saya sering mengikuti lomba-lomba, bisa dibilang saya haus akan prestasi karena setiap ada perlombaan selalu diikuti. Awal mula menciptakan sebuah teknologi ayoti (sistem irigasi otomatis), yaitu ketika membantu Ibu saya yang suka bertanam, kemudian saya mulai berpikir untuk menciptakan sebuah teknologi yang dapat meningkatkan hasil panen petani. Membuat sebuah karya harus diikuti dengan inovasi, disesuaikan dengan ide, dan passion yang dimiliki. Setelah menemukan ide, kita dapat mencari tim yang memiliki pemahaman sama untuk menciptakan suatu produk yang kemudian akan menghasilkan suatu karya.” Demikian dijelaskan Irsan Rajamin, S.T, CEO Habibi Garden  saat presentasi pada Webinar Nasional Biologi, Minggu (25/10/20). 
Webinar nasional ini merupakan serangkaian acara dari WES (Workshop, Essay dan Seminar) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Tema yang diangkat adalah “Aktualisasi Peran Sumber Daya Manusia Melalui Implementasi Karya Guna Mewujudkan Indonesia Emas 2045”. Selain Irsan Rajamin, seminar juga menghadirkan narasumber I Made Andi Arsana, Ph.D, yang merupakan Dosen Teknik Geodesi Universitas Gajah Mada.
Dalam paparannya I Made Andi Arsana mengatakan, menjadi mahasiswa Indonesia pastinya harus mengenal lebih dalam tentang Indonesia, tidak hanya mengenali satu daerah saja, tetapi seluruh negeri. Selain itu, mahasiswa juga harus mengetahui titik-titik dalam dunia. Dalam Merdeka Belajar, jangan takut pada perubahan, karena hidup akan berubah secara terus menerus. Di era revolusi industri 4,0, yang pertama adanya tenaga mekanisasi air, kedua adanya produksi massal seperti jalur perakitan dan listrik, ketiga adanya komputer dan internet, dan yang terakhir adanya sistem secara fisik. 
“Di era revolusi industri diharapkan dapat menciptakan suatu karya dengan selalu berinovasi dalam segala hal. Untuk mengubah keadaan suatu bangsa dimulai dengan mengubah diri sendiri karena segala sesuatu berasal dari pribadi masing-masing, sehingga hasilnya dari diri sendiri untuk negeri,” tambahnya. (dian/nurul/witono).