Di Balik Senyum Snik Setyo Pratiwi

“Saya tidak pernah membagi kesedihan dengan orang lain, cukuplah keluarga yang tahu. Bagi saya, kesedihan bukanlah hal yang perlu diumbar.”
Ramah dan ceria. Kesan pertama ketika nama “Snik” disebutkan. Wanita karir sekaligus seorang ibu rumah tangga ini memiliki kehidupaan yang sederhana. Bagaimana tidak? Meski karirnya sudah terbilang mapan, ia tetap melakukan hal-hal yang mungkin orang lain sudah jarang lakukan, seperti membudiyakan ternak ikan,
tanaman hias, apotek hidup, serta beternak ayam kampung dan kalkun. Tak hanya itu, ia dan sang suami juga berniat membuka usaha kedai kopi yang terletak tepat di depan rumahnya.
Tak banyak yang tahu di balik kesibukannya, Bu Snik selalu berusaha menyempatkan diri untuk berolahraga, khususnya badminton. Berbagai penghargaan pun telah diraih. Tak hanya di bidang olahraga, ia juga menggeluti bidang seni, yakni musik. Tatu dan Sampe Tuwek menjadi lagu kesukaanya. Pasalnya, lagu sampe tuwek menggambarkan perjalanan hubungan pernikahan yang langgeng hingga tua. Bu Snik juga sering menghabiskan waktu di dapur kayu yang merupakan peninggalan dari sang ibu. Ia suka membuat teh yang dibuat secara tradisional menggunakan tungku.
Saat ini Bu Snik menjabat sebagai Kasubag Keuangan dan Akuntansi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Ibu dari dua orang anak ini merupakan lulusan D-3 YKPN dan S-1 Universitas Proklamasi. Karirnya di FMIPA dimulai sejak tahun 2011 setelah 11 tahun mengabdi di bagian administrasi jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni. Baginya, menjadi seorang pemimpin keuangan haruslah tertib, teliti, transparan, dan dapat memberikan teladan bagi para staffnya. (dian&nurul)