FMIPA BANYAK MELAHIRKAN PENELITIAN SAINS

Para dosen di FMIPA  sudah banyak yang memiliki jurnal internasional maupun jurnal bereputasi. FMIPA merupakan gudangnya sains, sehingga banyak melahirkan penelitian-penelitian sains baru. Demikian disampaikan Prof. Dr. Siswantoyo, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  UNY saat pada acara Sosialisasi  Penelitian di FMIPA UNY, baru-baru ini. 
Siswantoyo menjelaskan, di penelitian kompetitif nasional penelitian dasar , peneliti diberi waktu 2-3 tahun, luarannya minimal satu jurnal internasional bereputasi atau satu buku ber-ISBN atau tiga prosiding reputasi, atau tiga book chapter terindeks bereputasi atau ber-ISBN. Syarat utamanya untuk peneliti, pengusul S3, minimal asisten ahli atau S2, minimal Lektor,  mempunyai 2 jurnal internasional bereputasi. 
Untuk penelitian Desentralisasi meliputi Penelitian Dasar Unggulan, Penelitian Terapan Unggulan PT, Penelitian Pengembangan Unggulan PT. Pada penelitian Dasat Unggulan PT ketua pengusul S3, minimal Asisten Ahli, atau S2 minimal Lektor, memiliki 2 jurnal internasional reputasi atau2 jurnal nasional akreditasi penulis 1 atau CA. 
“Tampaknya itu menjadi tantangan atau ancaman untuk tahun 2018 ini. Dari 1040 dosen apakah sudah ada 40% yang sudah memiliki publikasi jurnal internasional dengan 2 jurnal bereputasi internasional. Kalau itu belum ada berarti ada penurunan peluang dosen UNY untuk berkompetisi di tingkat nasional”, ujarnya. 
Tantangan tahun depan melalui seminar internasional, bagi dosen yang belum punya jurnal internasional merupakan kesempatan untuk mengikutkan artikelnya  di seminar internasional  atau mengirim ke  jurnal  internasional bereputasi, agar persyaratan khusus untuk bisa submit antara lain melengkapi data sinta dan scopus ID.
Ditambahkan, UNY pada saat ini sudah masuk pada klaster Mandiri sehingga untuk penelitian dosen pemula dan penelitian kerjasama antar perguruan tinggi sehingga tidak diberi kesempatan. Peluangnya ada di penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian pengembangan, dan penelitian Pascasarjana. Sehingga silakan nanti baik yang kompetitif nasional  maupun yang desentralisasi bisa disesuaikan dengan minat penelitian masing-masing dosen. (witono)