Mahasiswa UNY uji kadar kolesterol darah

Sekarang ini banyak orang melakukan gaya hidup tidak sehat sehingga memicu peningkatan kadar kolesterol darah total dan secara tidak langsung kadar kolesterol LDL pun dapat meningkat. Pengendalian kolesterol yang paling mudah adalah mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan kolesterol.
Menurut penelitian ahli, rebusan daun seledri dan ekstrak jipang mengandung zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Dari hal tersebut maka mahasiswa UNY yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMPE) yaitu   Fitri Purnamasari, Irfan Aziz N, Dwi Arum Sari, Rahma Berlianti S (Prodi Biologi), Puji Astuti (Prodi Ilmu Sejarah) melakukan penelitian Uji Pengaruh Kombinasi Dosis Ekstraks Buah Jipang ( Sechium Sp. ) dan Ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens L. ) Terhadap Penurunan Kolesterol Darah pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus). 
Fitri menjelaskan, prosedur penelitian meliputi pembuatan sari daun seledri dan buah jipang. Pembuatannya sebanyak 1000 g sampel daun seledri dan buah jipang masing-masing dibuat jus dengan menggunakan alat pembuatan jus (juicer). Jus yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam 15 cawan petri dan dilanjutkan dengan proses pengeringan/ penarikan uuap air dengan menggunakan frezz dryer, sehingga diperoleh sari yang kering dan beku. Kemudian dibuat sediaan uji sesuai dengan konsentrasi yang akan digunakan. Setelah itu membuat larutan natrium CMC 1 %, membuat larutan simvastidin. 
“Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ekstrak daun Seledri dan ekstrak Jipang. Prinsip metode ini adalah pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu kamar. Larutan uji dengan konsentrasi 10 gr/ml dibuat dengan cara membuat sebanyak 20 ml sari daun seledri dan buah jipang yang masing- masing ditimbang seberat 200mg. Kemudian masukkan ke dalam lumpang dan digerus sambil manambahkan sedikit demi sedikit larutan suspensi natrium CMC 1 % sebanyak 20 ml hingga homogen.
Langkah selanjutnya adalah persiapan hewan uji. Mencit terlebih dahulu diaklimatisasi selama satu minggu dengan tujuan mengadaptasi mencit dengan lingkungan sekitarnya serta meminimalisir stress pada mencit yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Pada bagian ini pula dilakukan pengamatan awal pada tikus mencit. Selama beberapa waktu, tikus dipuasakan terlebih dahulu kemudian diukur kadar kolestrol yang pertama (ke-0). Hewan lalu diberi diet kolestrol (lemak kambing, minyak goreng dan kuning telur) yang kemudian mencampurkannya pada pakan atau minumnya selama 2 minggu. Kemudian diukur kembali kadar kolestrolnya. 
Tahap selanjutnya  yaitu pemberian ekstrak terhadap hewan uji dengan  diberi dosis tertentu yang diberikan secara oral, dengan variasi dosis, seperti yang telah ditetapkan dalam penelitian. 
Pada pengukuran kadar kolesterol mencit menunjukkan penurunan yang terjadi pada pengukuran kadar kolestrol tikus setelah diberi ekstrak. Tikus yang sebelumnya diberi det koletrol dengan kuning telur bebek kolestrolnya naik dari dari kolestrol normal sebesar 10-54mg/dl. Dengan pencekokan rutin  selama 21 hari, kolestrol darah pada tikus putih dapat turun mendekati normal. Hal menunjukkan adanya pengaruh dari pemberian ekstrak jipang dan seledri dalam menurunkan koletsrol darah. Penurunan kolestrol darah tertinggi yaitu pada kombinasi doses ekstrak 20 mg/ekor seledri dan 40 mg/ekor jipang dengan penurunan kadar kolestrol maksimal sebesar 22,7 mg.dl. (witono)