UNY SIAPKAN PRODI TERAKREDITASI INTERNASIONAL

Dari 4743 perguruan tinggi (PT) di Indonesia, hanya ada sekitar 150 PT yang akreditasinya A, salah satunya UNY.  Saat ini sudah 66 prodi sudah terakreditasi A dari 102 prodi yang establish  kalau totalnya 110 prodi.  Dari 102 ini yang sedang proses  ada 19 prodi dari akreditasi B ditambah 2 yang mempertahankan akreditasi A sehingga 21 prodi. 
Di usia yang 55 tahun, UNY belum ada yang prodinya terakreditasi internasional. Untuk tahun 2019 ini kita lari. Untuk Accreditation Service for International Schools, Colleges & Universities (ASIC)  ada 11 prodi dan yang  akreditasi ASIIN (Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics) sedang disiapkan. Demikian disampaikan Wakil Rektor I UNY, Prof. Dr. Margana ketika membuka acara Focus Group Discussion  (FGD) Revisi Kurikulum di FMIPA UNY, Rabu (19/6/19) di kampus setempat. FGD diikuti oleh dosen, stakeholder, alumni, asosiasi, dan mahasiswa.   
Margana menegaskan, perubahan kurikulum harus dilakukan. Tahun terakhir adalah Kurikulum  2014 dan setiap tahun kita tinjau. Peninjauan secara komprehensif kita lakukan 2019 ini. Mohon perubahan dari kurikulum 2014 ke kurikulum 2019 ini dikawal. Mahasiswa semester satu akan menggunakan kurikulum 2019.
“Mau-tidak mau kita harus menyesuaikan perkembangan zaman seperti  Society 5.0,  revolusi industri 4.0 dsb harus kita akomodasi melalui bahan kajian yang ada. Ketika mengembangkan bahan kajian yang merujuk pada credit profile yang nanti diejawantahkan pada label-label mata kuliah itu juga mempertimbangkan visi dan misi universitas.  Mata kuliah-mata kuliah merujuk pada visi misi UNY, fakultas, dan prodi,” terangnya.
Margana mengingatkan, untuk penamaan mata kuliah, kita harus melakukan kolaborasi . Kolaborasi antara UNY dengan perguruan tinggi LPTK dan UNY dengan perguruan tinggi di luar harus kita pikirkan.  Sehingga untuk penamaan mata kuliah bisa dicek  mata kuliah – mata kuliah itu nanti kalau untuk join curriculum  bagaimana. Sehingga mata kuliah – mata kuliah yang ditawarkan diberbagai prodi memang seksi dan marketable. Selain itu ketika dilihat di kurikulum perguruan tinggi lain  di luar negeri  itu ada, sehingga dimungkinkan untuk dilakukan join curriculum, transfer kredit, double degree dsb.
“Untuk jumlah SKS, pada pertemuan Wakil Rektor I seluruh Indonesia disepakati jumlah SKS minimal adalah 146 SKS. Hal ini karena UNY sudah masuk perguruan tinggi klaster I dan untuk mengakomodasi perkembangan zaman,” tambahnya.  (witono)