Tim PHP2D BEM FMIPA UNY 2021 Merintis Sentra Industri Jagung dan Rumah Pintar di Gunungkidul

Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA UNY 2021 merintis Sentra Industri Jagung dan Rumah Pintar disalah satu desa di Kabupaten Gunungkidul. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian masyarakat melalui sebuah inovasi penunjang kesejahteraan dalam lingkup ekonomi dan juga pendidikan. Dalam pelaksanaannya tidak hanya dilakukan oleh tim sendiri, namun juga melibatkan berbagai mitra, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul, Karang Taruna, serta volunteer-volunteer dari mahasiswa FMIPA UNY seperti Laskar Bersinar dan Relawan Belajar MIPA (RBM).
 Sejak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, banyak program baru bermunculan. Salah satunya adalah PHP2D yang berbasis pengabdian mahasiswa kepada masyarakat desa. Tak mau ketinggalan, BEM FMIPA UNY 2021 turut berpartisipasi di dalamnya dengan menjaring pengurus termasuk mahasiswa FMIPA UNY.
Yuliantika Puteri, humas tim PHP2D BEM FMIPA, mengatakan, tema besar yang diusung adalah "Pengadaan Sentra Industri Jagung Melalui Inovasi Ekonomi Kreatif dan Peningkatan Taraf Kesejahteraan Pendidikan di Kalurahan Sumbergiri (Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul)”. Sesuai dengan namanya, pengembangan desa yang dilakukan ini berfokus pada pemberdayaan komoditas jagung dan peningkatan taraf kesejahteraan pendidikan di Padukuhan Bendogede 1, Padukuhan Bendogede 2, dan Padukuhan Mendak, Kalurahan Sumbergiri, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
“Menurut hasil survei awal tim menunjukkan bahwa panen utama diketiga dusun adalah jagung, yang harganya relatif murah apabila dijual secara langsung. Jagung tersebut masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam membuat bahan pangan lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi, salah satunya adalah mie. Pengolahan jagung menjadi mie jagung diharapkan mampu mendongkrak nilai jual komoditas jagung ini. Bentuk pengembangan ini dilaksanakan melalui pengadaan alat, pelatihan pemanfaatan dan pengolahan mie jagung, serta pemasaran produk hasil pengolahannya”, lanjutnya.
Selain melimpahnya jagung di desa tersebut, etos kerja masyarakatnya pun tinggi dalam pengelolaan hasil pertanian. Bersamaan dengan hal itu, kurangnya pemahaman masyarakat desa tersebut menjadi persoalan dalam mengoptimalkan hasil taninya. Hal ini menjadi alasan besar usaha pengembangan komoditas jagung di sana.
Sebelum membuat mie jagung, jagung perlu digiling terlebih dahulu hingga menjadi tepung jagung. Selanjutnya, tepung jagung ini diproses bersama tepung terigu, garam, minyak, air, telur, dan bumbu-bumbu lain lalu dikukus untuk menghilangkan kadar airnya . Setelah dikukus, mie dipanggang dalam oven hingga terbentuklah mie jagung kering yang dapat dimasak secara instan bersama bumbu pelengkapnya.
Yuliantika juga menerangkan, Rumah Pintar merupakan salah satu kegiatan yang diinisiasi Tim PHP2D BEM FMIPA UNY 2021. Kegiatan ini bergerak untuk membantu dan memfasilitasi anak-anak sekolah jenjang TK-SMA sederajat di desa tersebut. Hal ini berupa konsultasi belajar terkait tugas dan materi pelajaran, atau sharing mengenai masa depan serta cita-cita. Selain itu, rumah pintar juga difasilitasi dengan pojok baca yang berisi buku-buku bacaan materi pelajaran, novel, dll. Selain dibersamai oleh tim PHP2D BEM FMIPA UNY 2021, Rumah Pintar juga didampingi oleh Tentor Relawan Belajar MIPA 2021, yang bekerja sama dengan Karang Taruna setiap padukuhan di Kalurahan Sumbergiri.
“Program Rumah Pintar yang rutin dilaksanakan tiap pekan ini dilatarbelakangi oleh keresahan masyarakat terutama pelajar, atas terbatasnya akses jaringan internet yang menyebabkan terganggunya pembelajaran daring di masa pandemi. Banyak dari siswa merasa tidak nyaman dan kesulitan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru, sehingga motivasi belajarnya menurun. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya pendampingan belajar dan sesi sharing di Rumah Pintar ini dapat meningkatkan taraf kesejahteraan pendidikan di ketiga dusun”, katanya. (Yulia/witono)