Sirup Buah Labu Siam “SILABUS” Sebagai Inovasi Minuman Sehat

Labu siam (Sechium edule) merupakan sayuran yang cukup familiar bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Labu siam dikenal dengan beberapa sebutan, seperti labu jipang (Jawa Tengah), manisah (Jawa Timur), serta waluh siam (Jawa Barat). Dalam kehidupan sehari-hari, labu siam dikenal sebagai sayuran buah yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sebagai lalapan, sayur lodeh, oseng-oseng, atau sayur asam.
Dari hal tersebut mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA FMIPA UNY membuat inovasi dengan memanfaatkan buah labu siam menjadi sirup buah labu siam “SILABUS” sebagai inovasi minuman sehat. Para mahasiswa tersebut yaitu Fauzia Budi Mariska, Hanifah , Isna Amanatul Hayati, Siti Rahmawati Pendidikan IPA dengan pembimbing Putri Anjarsari, M.Pd.
Menurut Fauzia, buah labu siam mempunyai prospek sebagai dietary food, karena mempunyai kandungan kalori yang rendah dan digunakan sebagai makanan penambah rasa. Buah labu siam yang bersifat menyejukkan ini juga banyak mengandung getah serta zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi.
 Manfaat dan Kegunaan Labu Siam diantaranya penurun kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi, baik untuk penderita asam urat, baik untuk penderita diabetes, menjaga kesehatan ginjal, memperlancar peredaran darah, mencegah kanker, mengurangi resiko bayi lahir cacat.
Dijelaskan, tahap pembuatan sirup meliputi tahap persiapan dan tahap pembuatan sirup buah labu siam. Tahap pembuatan sirup dari buah labu siam yang pertama adalah memilih buah labu siam yang bagus dan tidak ada yang busuk, kemudian mengupas buah labu siam. Dalam pengupasan buah labu siam ini dilakukan dengan mengoles-oleskan terlebih dahulu bagian yang telah dipotong agar getah pada buah tersebut hilang. Setelah getah dirasa telah hilang, mencuci bersih buah yang telah dikupas. Langkah selanjutnya yaitu memotong-motong buah labu siam menjadi ukuran yang lebih kecil untuk mempermudah dalam melakukan pemblenderan. Setelah buah labu siam menjadi potongan yang lebih kecil dimasukkan ke dalam blender dan memblendernya hingga menjadi seperti bubur.
Setelah menjadi bubur, adonan blender tersebut disaring dan diambil sari buahnya. Setelah itu, sari buah dipanaskan dengan menambahkan gula pasir dan garam secukupnya hingga mendidih. Setelah mendidih, mematikan api dan menambahkan sedikit asam sitrat ke dalam cairan. Kemudian      dinginkan cairan sirup yang telah jadi dan sirup siap untuk dikonsumsi.
Dalam penelitian pembuatan sirup ini, lanjut Fauzia, kami membuat 3 jenis sirup dengan beberapa perlakuan yang berbeda. Untuk sirup A dengan komposisi 1 kg buah labu siam tanpa penambahan air, kemudian sirup B dengan komposisi 1 kg buah labu siam dengan penambahan 250 mL air, sedangkan sirup C dengan komposisi 1 kg buah labu siam dengan penambahan 500 mL air. Penambahan gula pada pembuatan sirup ini sama dengan jumlah penambahan gula sebesar 1 kg. Sedangkan untuk jumlah penambahan asam sitrat, pada sirup A 10 gram, sirup B 8 gram, dan sirup C 6 gram.
Dari hasil ketiga formula tersebut, formula yang tepat adalah formula A yaitu dalam pembuatan sirup perbandingan sari buah dan gula pasir menggunakan perbandingan 1:1 dan dalam pembuatan sari buah tidak ditambahkan dengan air. Penambahan asam sitrat setiap 1 kg buah sebesar 10 gram.
Setelah diujikan ke beberapa responden (masyarakat), produk sirup buah labu siam “SILABUS” yang lebih disukai dan diterima oleh masyarakat yaitu sirup buah labu siam A, dimana warnanya menarik, kental, enak, dan aromanya harum. (Witono).