Seminar Nasional Kimia National Chemistry Fair (NaCF) UNY 2021

Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY menggelar Seminar Nasional Kimia pada Sabtu, 13/3/21. Seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara dari National Chemistry Fair (NaCF) tahun 2021 yang diselenggarakan setiap tahun. Seminar dengan tema “Strategi Implementasi Ilmu Kimia dan Pendidikan Kimia di Era New Normal dalam Upaya Pembangunan SDM untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045” diselenggarakan  secara daring Karena pandemi Covid-19. Seminar dihadiri sekitar 450 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, para guru dan umum.
Narasumber dari seminar tersebut yaitu yaitu Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si., Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Airlangga dengan membawakan materi “Peningkatan Produktivitas untuk Membangun SDM yang Kompetitif di Era New Normal”. Beliau juga aktif sebagai Koordinator Produk Riset Covid-19 di Universitas Airlangga. Narasumber lainnya yaitu Dr. Antuni Wiyarsi, S.Pd.Si., M.Sc., dari Jurusan Pendidikan Kimia UNY, dengan materi “Implementasi Ilmu Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Upaya Pembangunan SDM yang Berkualitas di Era New Normal”. 
Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih dalam paparannya menerangkan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki mega-biodiversitas sumber daya alam yang melimpah. Sehingga hikmah dari Covid-19 ini adalah bagaimana rakyat Indonesia mampu bangkit dan bahu membahu melakukan inovasi, kreativitas untuk menghasilkan karya-karya unggul menuju kemandirian bangsa. 
“Adanya peluang ini didukung oleh Kementrian Ristek/BRIN melalui pendanaan riset inovatif yang telah menghasilkan karya-karya inovatif anak bangsa dalam menanggulangi virus Sars-Cov2 di Indonesia. Diantaranya adalah percepatan dan pengembangan vaksin merah putih, percepatan dalam melakukan genome surveillance, produk obat , imunomodulator, berbagai alat deteksi cepat terhadap Covid-19. Produk-produk ini sangatlah dekat dengan ilmu kimia”, lanjutnya.
Sementara itu,  Dr. Antuni WIyarsi menjelaskan bahwa perkembangan ilmu kimia dan pendidikan kimia yang pesat memberikan kontribusi pada produktivitas pembangunan nasional yang dapat diimplementasikan dalam mensukseskan era new normal. Contohnya ialah pembuatan hand sanitizer dan sabun dari bahan alam, masker dengan pelapis antibakteri, pemanfaatan bahan lokal untuk pembuatan suplemen penguat imun, dan pemodelan komputasi yang tepat untuk reseptor virus corona. 
Antuni menambahkan, peran pendidikan kimia yaitu dengan membuat pembelajaran kimia menjadi lebih bermakna dengan konteks pembelajaran yang menarik dalam SSI Based Instruction. Contoh konteks pembelajaran yang dimaksud salah satunya adalah vaksinasi. (tito/witono)