Kiat kiat mencapai prestasi dalam situasi pandemi.

Pandemi bukan menjadi penghalang, tetapi sebuah peluang kesempatan untuk mencapai atau meraih prestasi, baik prestasi akademik maupun prestasi lainnya.  Setiap orang akan berkerja sesuai dengan kecenderungan kompetensinya masing masing,  tidak mungkin satu orang bisa menguasai semua kompetensi. Sahabat nabi sendiri memiliki kompetensi yang  berbeda beda satu sama lain. Ada yg ahli dalam bidang tafsir, berdagang, dll.
Demikian disampaikan ustadz Hilman Hujaji, SQ.,S.H., pada acara Talkshow Festival Seni Qur’an Nasional 2021 yang diselenggarakan sebagai rangkaian acara Islamic Haska JMF FMIPA UNY yang dilaksanakan secara daring pada 15/10/21. Talkshow diikuti oleh para peserta lomba Festival Seni Qur’an Nasional yaitu mahasiswa dari 70 perguruan tinggi dan siswa dari berbagai sekolah di Indonesia. Peserta terjauh dari Gorontalo dan Nangroe Aceh Darusalam.
Lebih lanjut, ustadz Hilman menyampaikan kiat-kiat dalam mencapai prestasi, yaitu  mengukur kemampuan kita ada dimana kemudian memposisikan diri, dan mencoba mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan dibidang tersebut. Selain itu juga menanamkan niat lillah menuntut ilmu mengabdi kepada Al Quran dengan kita menjaga niat baik ini, InsyaAllah kita tidak akan kecewa dengan hasil yang akan kita dapatkan walaupun tidak sesuai dengan harapan.
“Kiat lain yaitu dengan mengikuti pembinaan dengan serius istiqomah selalu bersungguh sungguh. Pasti diberikan jalan yang terbaik. Kemudian juga  memiliki sikap yang sabar. Karena menjadi seorang juara membutuhkan waktu yg panjang. Mintalah pertolongan dengan sabar. Allah sangat menyukai orang orang yang memiliki sikap sabar, dan akan diberi apresiasi pahala tanpa batas”, jelasnya.
Pada bagian lain, ustadz Hilman juga menyampaikan hal tentang  realisasi Al Quran dalam kehidupan. Menghafal Al Quran itu hebat,  belajar Al Quran itu hebat.  Tapi yang terbaik adalah bagaimana kita bisa menerapkan inti dan isi dalam Al Quran.
“Semua yg berkaitan bersentuhan dengan Al Quran pasti diberikan kemuliaan dan keistimewaan. Contoh,  Malaikat Jibril dijuluki sebagai pemimpin para malaikat karena dipilih Allah menurunkan Al Quran,  bulan ramadhan ada malam Nuzulul Qur’an menjadi bulan yang sangat istimewa,  kota Madinah dan Mekah tempat penurunan Al-Quran menjadi kota suci”, tambahnya. (witono)