Identifikasi keanekaragaman Tumbuhan Bawah pada Tegakan Pohon Jati

Kawasan Suaka Margasatwa Paliyan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dahulunya adalah hutan produksi dengan tanaman utama berupa jati (Tectona grandis) dan sonokeling (Dalbergia latifolia). Kawasan ini terdapat beberapa pohon jati dan dijadikan monumen pohon yang dinamakan plot Jati Megawati. Keistimewaan dari Suaka Margasatwa Paliyan yaitu berasal dari lahan gundul yang dikembangkan oleh masyarakat untuk dijadikan lahan konservasi sehingga dalam perkembangannya sekarang Suaka Margasatwa Paliyan tergolong dalam tahap hutan rehabilitasi.
Kehadiran tumbuhan bawah pada hutan tanaman selain sebagai sumber keragaman hayati juga berperan untuk melindungi tanah dan organisme tanah, menjaga tanah dari bahaya erosi, serta dapat memelihara kesuburan tanah. Namun, informasi mengenai keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada berbagai jenis tegakan hutan masih sangat sedikit, terutama di Suaka Margasatwa Paliyan. 
Oleh karena itu, mahasiswa Pendidikan Biologi FMIPA UNY yaitu Muhammad Fajar Fathu Rhohman, Tantri Widya Astuti, Aisyah Resita Rahmawati, Yustina Bangun Restu Widanti, dan Prasetyo Adi Nugroho melakukan studi ekskursi penelitian tentang komposisi dan keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada tegakan jati (Tectona grandis) di Suaka Margasatwa Paliyan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan metode observasi.
Fajar memaparkan, pengamatan dilakukan pada blok rehabilitasi dengan ukuran masing-masing plot 8 x 8 meter yang dicari meggunakan metode kurva spesies area. Jarak antarplot yang digunakan adalah 20 meter. Kondisi klimatik dan edafik di Suaka Margasatwa Paliyan Gunungkidul yang digunakan sebagai lokasi pengambilan sampel tumbuhan bawah memiliki rata-rata intensitas cahaya sebesar 11662 lux yang diukur dengan lux meter, hasil pengukuran suhu (temperatur) dengan menggunakan termometer menunjukkan hasil rata-rata suhu sebesar 26.8 oC, pengukuran pH dan kelembaban tanah dengan menggunakan soil tester menunjukkan hasil rata-rata derajat keasaman (pH) sebesar  5,2 (kategori asam) dan rata-rata kelembapan tanah sebesar 52,8%. 
Berdasarkan hasil penelitian, lanjut Fajar, ditemukan 25 jenis tumbuhan bawah di bawah tegakan pohon jati (Tectona grandis) yang di dominansi oleh famili Fabaceae. Berdasarkan hasil INP tumbuhan bawah, komposisi dan keanekaragaman tumbuhan bawah pada tegakan pohon jati di dominansi oleh 5 jenis tumbuhan bawah.  Komposisi jenis tumbuhan bawah paling banyak yaitu Imperata cylindrica (alang-alang) yang memiliki INP sebesar 79.20%. Centrosema pubescens mendominasi tumbuhan bawah kedua dengan nilai INP sebesar 74.08%. Nipongan (Austroeupatorium inulifolium) mendominasi tumbuhan bawah ketiga dengan nilai INP sebesar 34.59%. Paspalum conjugatum mendomiasi tumbuhan bawah keempat dengan nilai INP sebesar 20.85%. Putri malu (Mimosa pudica) merupakan tumbuhan terakhir yang mendominasi tumbuhan bawah di bawah tegakan pohon jati (Tectona grandis) yang memiliki INP sebesar 12.50%. INP (Indeks Nilai Penting) adalah parameter kuantitatif yang dapat digunakan untuk menyatakan tingkat dominansi spesies-spesies dalam suatu komunitas tumbuhan. (witono)