Mahasiswa UNY JUARA 1 LOMBA MEDIA PEMBELAJARAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017

Kolaborasi mahasiswa FMIPA dan FT UNY yang terdiri dari Lulik Rina Widyastutik (Pendidikan IPA), Singgih Bekti Worsito (Pendidikan Teknik Mekatronika) dan Anjasmoro Adi Nugroho (Pendidikan Teknik Informatika) berhasil menjadi Juara 1 Lomba Media Pembelajaran Tingkat Nasional 2017. Lomba diadakan oleh BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS dengan nama Apresiasi Gelora Pendidikan 2017.
Lulik menjelaskan, Lomba Media Pembelajaran Tingkat Nasional ini bertujuan untuk mengapreasi karya dari calon pendidik di Indonesia melalui Media Pembelajaran yang Inovatif dan Inspiratif sesuasi dengan tema Apresiasi Gelora Pendidikan 2017 kali ini. Adapun proses seleksi karya awalnya dikirimkan oleh Tim/Individu maksimal pada tanggal 14 Mei 2017 dengan mengirimkan deskripsi karya media pembelajaran yang inovatif,  dapat berupa konten digital, mock-up, trainer, monograf, dan modul, kemudian materi/bahan ajar yang dikembangkan adalah salah satu kompetensi dasar semua mata pelajaran jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA/SMK/MA. Karya yang telah dikirimkan kemudian diseleksi panitia dan kemudian diambil 10 besar karya terbaik untuk mempresentasikan di UNS pada tanggal 21 Mei 2017.
Tim dari UNY menjadi bagian dari 10 besar karya terbaik dan menjadi satu-satunya delegasi dari UNY yang diterima untuk mempresentasikan karyanya pada 21 Mei 2017. Lulik dkk, mengembangkan media pembelajaran "ED-V: Pengembangan Media Pembelajaran Sensor dan Tranduser Berbasis Internet Of Things (IOT) Dengan Graphical User Interface (GUI) by Using Android Operating System Guna Meningkatkan Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penjurusan Teknik Otomasi Industri".
“ED-V merupakan media pembelajaran sensor dan transduser Based on Internet of Things Technology dengan Grapichal User Interface (GUI) by Using Android Operating System Guna Meningkatkan Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penjurusan Teknik Otomasi Industri. ED-V disiapkan sebagai media pembelajaran sensor dan tranduser yang terintegrasi dengan GUI berbasis Internet of Things untuk menunjang kompetensi sensor dan tranduser siswa SMK. ED-V merupakan media pembelajaran  berupa simulasi pemantauan dan pemeriksaan kondisi serta status data sensor (Contoh: sensor soil moisture SSR026) melalui Smartphone yang dapat memudahkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan dalam mengembangkan kompetensinya dalam mata pelajaran sensor dan tranduser. ED-V membantu siswa bukan sekedar tahu atau paham sensor dan transduser tapi juga aplikasinya dalam control jarak jauh mengikuti perkembangan teknologi masa depan”, terang Lulik .
Selain mengembangkan media pembelajaran, karena karyanya merupakan hasil pengembangan Research and Development (R n D) mereka juga sempat mengujikan karya mereka melalui distribusi instrumen lembar validator yang divalidasi oleh Dosen Elektonika, lembar peer viewer, lembar ahli materi dan lembar kelayakan menurut siswa SMK. Kemudian dari instrumen tersebut mereka menganalisis untuk mengetahui kualitas ED- V, dari data yang mula-mula berupa skor pada lembar instrumen diubah menjadi data kualitatif (data interval) dengan skala lima agar diketahui hasilnya. Adapun hasil dari analisis menunjukkan bahwa media yang mereka kembangkan adalah Baik dan Layak untuk dikembangkan dengan perbaikan. Hal tersebut yang menjadikan nilai plus dari presentasinya. Mereka total dalam mengembangkan media pembelajaran sehingga menarik perhatian dari dewan juri.
Lulik menuturkan, "Semua yang kita lakukan adalah menerapkan ilmu yang telah kita dapatkan dibangku kuliah selama 6 semester. Kita pahami dan kita terapkan dalam kompetisi ini dengan mengkolaborasi karya dan pemikiran, hal ini dilakukan untuk menciptakan sebuah inovasi baru yang inspiratif untuk dunia pendidikan karena kita calon pendidik bangsa. Selain itu, dalam sebuah kompetisi seperti ini kerjasama tim sangat berpengaruh besar dalam kesuksessan, kunci dari kerjasama tim adalah komunikasi dan keadilan. Meskipun kita berbeda fakultas, komunikasi tetap berjalan dengan baik, dan pembagian tugas berjalan dengan adil. Singgih yang ahli dalam pengembangan hardware fokusnya kesana, anjas yang ahli dalam pengembangan input software mengarahnya kesana pula kemudian saya melengkapi penyiapan instrumen untuk validasi karya beserta analisisnya".  (lyn/witono)