Workshop Penguatan UUIK FMIPA UNY

Untuk memperkuat jalinan kerjasama FMIPA UNY dengan institusi mitra, FMIPA menyelenggarakan Workshop Penguatan Unit Urusan Internasional dan Kemitraan, baru-baru ini di Phoenic Hotel Yogyakarta secara daring. Acara yang dihadiri oleh para pimpinan fakultas, pengurus jurusan, staf UUIK, dan pejabat struktural ini menghadirkan pembicara Dr. Ahmad Bukhori dari UPI Bandung, Dr. Nur Azizah dari UUIK UNY, dan Dr. Isti Yunita dari UUIK FMIPA UNY. Acara dibuka oleh Dekan FMIPA UNY, Prof. Dr. Ariswan, M.Si., DEA.
Dalam paparannya Ahmad Bukhori mengatakan bahwa jumlah dosen internasional mempunyai poin tinggi pada penilaian pemeringkatan perguruan tinggi.Begitu juga dengan jumlah mahasiswa internasional. Ini tantangan yang cukup besar untuk memenuhi kuota mahasiswa asing.
“Untuk program pertukaran mahasiswa baik masuk maupun keluar yang sifatnya jangka panjang selama min 3 bulan atau lebih misalnya mahasiswa asing belajar selama satu semester atau setahun ini poinnya 20. Sedangkan yang 3 bulan kebawah misalnya 2 minggu atau 1 bulan maka nilai maksimumnya 10 poin. Kita juga bisa menghitung jumlah mahasiswa asing berdasarkan asal negara, semakin banyak negara poinnya juga tinggi dan sebaliknya. Ini menjadi patokan yang sangat penting dalam rangka internasionalisasi”, lanjutnya.
Sementara itu, Nur Azizah menjelaskan bahwa kita (UNY) masih lemah dalam basis data. Dalam perankingan QS Asian University data adalah segalanya. Jadi kita harus kuat dalam data untuk indikator-indikator perankingan tersebut. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemenuhan indicator QS itu harus ada dokumennya, misalnya ada visiting professor (VP) yang mengajar lama di tempat kita, maka kita buatkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
Untuk meningkatkan VP, kita bisa memanfaatkan dosen internasional yang pernah diundang. Lebih baik kita ngopeni yang sudah kenal baik. Jadi jangan kita mencari yang lain lagi dan kita meninggalkan yang sudah ada. Kemudian dibuatkan SK mengajarnya untuk tiap semester dan dokumen lainnya.
Sedangkan Isti Yunita menerangkan bahwa mitra yang ideal terlaksana jika terjadi kerjasama timbal balik yang saling menguntungkan dalam berbagai bidang. Kerjasama tersebut misalnya dalam Collaboration Research, dosen FMIPA UNY mencantumkan nama dosen dari mitra dalam negeri/luar negeri (DN/LN) dalam artikel jurnal/prosidingnya, begitu pula sebaliknya dosen mitra DN/LN mencantumkan nama dosen FMIPA UNY dalam artikel jurnal/prosidingnya. Bentuk kerjasama lainnya berupa dosen FMIPA UNY mengundang dosen mitra DN/LN untuk memberikan kuliah di kelasnya, begitu pula sebaliknya. (witono)