Perlu Kecerdasan Untuk Memaknai Bacaan Alam

Kecerdasan ada dimana-mana. Kalau kita mampu melihat, ada bacaan alam yang memerlukan kecerdasan kita untuk mampu membacanya. Misalnya barisan burung yang terbang di angkasa yang membentuk formasi skuadron (seperti pesawat tempur). Sang pemimpin tentunya adalah yang terbang paling depan.
Demikian disampaikan Prof. Dr. IGP Suryadarma, Guru Besar FMIPA UNY pada Pelatihan SoftSkill Kreativitas Mahasiswa FMIPA UNY angkatan 2012, di ruang Seminar fakultas, Sabtu-Minggu (7-8/9/13). Pembicara lain pada pelatihan tersebut adalah Dr. Ali Mahmudi dari Jurusan Pendidikan Matematika UNY.
Suryadarma mencontohkan, begitu juga halnya rumah lebah/tawon. Setiap lebah menempati selnya masing-masing dan tidak berpindah. Tapi dia membentuk formasi dan bisa dibuat desain. Inilah inspirasi-inspirasi softskill kemampuan kita memaknai bacaan alam. Bagi mahasiswa ilmu murni ini bisa menginspirasi ke bidang teknologi komputer, arsitek, dll
Sementara itu, Ali Mahmudi mengatakan, menurut survey, sebanyak 87% orang yang kehilangan pekerjaan atau macet karirnya adalah disebabkan karena tidak memiliki etika kerja yang baik.  Ketika masih mahasiswa harus punya etika berkomunikasi yang baik kepada teman maupun dosen.
“Masa depan yang belum jelas, maka kita harus mempersiapkan menghadapi masa depan yang belum jelas itu.  Kita tidak menggunakan semua materi yang didapatkan selama kuliah. Materi-materi itu sebagian besar boleh dilupakan. Yang tidak boleh dilupakan adalah cara berfikir atau kemampuan berfikir yang dikembangkan seiring bersamanya perkuliahan,” imbuh Ali.
Dijelaskan, makanya bank dalam menerima pegawai berasal dari berbagai jurusan tidak hanya dari ekonomi. Alasannya  kalau keterampilan teknis cukup diberi pelatihan selama tiga bulan. Tapi cara berfikir tidak cukup dalam waktu tersebut karena cara berfikir dibangun sejak dari SMP hingga kuliah. (witono)