Perkembangan Nano Sains dan Nano Teknologi Membuat Nyaman Dalam Era Revolusi Industri

Perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi seperti nano sains, nano teknologi dsb memberikan banyak keuntungan dalam berbagai aspek kehidupan yang membuat manusia lebih nyaman untuk terlibat dalam revolusi industry 4.0
Walaupun demikian kita harus tetap waspada terhadap masalah yang muncul di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Masalah seperti pertumbuhan populasi yang tinggi, kekurangan sumber pangan dan air, kemiskinan, dll.
Demikian disampaikan Wakil Rektor  I UNY, Prof. Dr. Margana saat membuka International Conference on Research, Implementation, and Education of Mathematics and Science (5th ICRIEMS) di Eastparc Hotel Yogyakarta. Konferensi diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY DENGAN Tema Revitalizing research and education on mathematics and science for innovations and social development. Konferensi diikuti sekitar 600 peserta dari dosen, peneliti, mahasiswa, guru, dan praktisi.
Lebih lanjut dikatakan, salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan mengadakan penelitian dan menyebarkan hasilnya dalam pertemuan akademik salah satunya seperti konferensi ini. UNY melalui FMIPA memiliki keinginan untuk merevitalisasi perkembangan penelitian dan pendidikan matematika dan IPA untuk inovasi dan perkembangan sosial yang mana juga merupakan tema dari konferensi ini.
Keynote speaker Muammer ÇALIK dari Karadeniz Technical University, TURKEY dalam makalahnya yang berjudul Mengintegrasikan Masalah Socioscientific Dalam Pembelajaran Kimia: Sebuah Kasus “Penggaraman” Jalan, menjelaskan karena masyarakat membutuhkan sains, mendorong sains dan masyarakat saling memengaruhi satu sama lain. Berbagai perkembangan ilmiah dan teknologi baru-baru ini telah membawa kehidupan yang lebih baik; kesehatan, akses ke makanan yang aman, pasokan energi dan kehidupansosial atau sarana komunikasi lainnya untuk orang-orang di seluruh dunia. 
Namun, perkembangan ini juga telah memunculkan perdebatan tentang risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Artinya, disamping sains memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas kehidupan, sebagian masyarakat juga merasa prihatin tentang potensi dampak negatif sains terhadap masyarakat. 
Oleh karena itu, lanjut Muammer ÇALIK, keputusan tentang penggunaan ilmu pengetahuan yang tepat di masyarakat merupakansebuah tantangan. Isu-isu sosial yang kontroversial berkaitan dengan penggunaan ilmu pengetahuan -yang disebut dengan masalah sosio sains – pada umunya melibatkan perdebatan di antara para ahli ilmiah, politisi, dan warga dalam pengambilan keputusan tentang penggunaan sains dan teknologi.  Adanya tuntutan keterampilan abad ke-21 (yaitu, pemikiran kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, argumentasi, keterampilan berpikir tingkat tinggi), organisasi pendidikan sains dan kurikulum sains telah memberi perhatian lebih untuk menerapkan masalah sosiosains dalam pembelajaran sains. 
Oleh karena itu, banyak penelitian telah menggunakan berbagai isu sosiosains (misalnya, pengobatan alternatif, perubahan iklim /pemanasan global, pembangkit listrik tenaga nuklir, kloning (manusia), organisme hasil rekayasa genetika, terapi gen, keanekaragaman hayati, pembangkit listrik tenaga air, pertanian organik, transportasi organ, saluran transmisi listrik overhead, ponsel, vaksinasi massal, suplemen makanan, pariwisata di tempat bersejarah dan hujan asam) untuk mengembangkan keterampilanabad 21 ini, yang merupakan komponen penting dari literasisains. 
“Karena sebagian besar masalah sosiosains terkait langsung dengan biologi, fisika, dan ilmu bumi, beberapa isu sosiosains dan/atau studi sosiosains berdasarkan masalah kimia telah tersedia untuk pembelajaran kimia. 
Keynote speaker lainnya yaitu Prof. Ferry ButarButar, Ph.D., (Sam Houston State University, USA), Prof. MuammerCalik, Ph.D., (Karadeniz Technical University, Turkey), Prof. Dr. EngKhairurrijal, M.Si., (Bandung Institute Technology, Indonesia), Prof. Dr. Fang-Ying Yang (National Taiwan Normal University, Taiwan). (witono)