PENGALAMAN BELAJAR DI NEGERI GAJAH PUTIH

Tiga mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Zahra Noor A’yuna, Diqna (Pendidikan Biologi), dan Ratna Hardiyanti Ma’fudhoh (Biologi) adalah peserta Yudisium periode Juli 2019 yang diselenggarakan Senin, 5/8/19 di kampus FMIPA. Ketiga mahasiswa tersebut pernah ikut program transfer kredit ke Yala Rajabhat University (YRU), Thailand.
Selesai acara Zahra menceritakan bahwa fasilitas pembelajaran terutama peralatan lab di YRU cederung lebih lengkap. Pembelajaran disana antara praktikum dan teori, sksnya digabung. Waktu belajarnya juga lebih lama.
“Dalam mengajar dosen lebih banyak presentasi daripada mahasiswanya. Bahasa yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Melayu. Ada juga dosen dalam mengajar power pointnya dalam bahasa Inggris tapi mengajarnya dalam bahasa Thai,” lanjutnya.
Zahra menambahkan, pernah juga mereka menari dilapangan pada saat ada lomba olahraga di universitas tersebut.
Sementara itu, peserta Yudisium lainnya yaitu Rina Musannadah (Pendidikan Matematika) menceritakan pengalamannya ketika mengikuti PPL Luar Negeri. Rina pernah PPL dengan mengajar di Benguet state university secondary laboratory school, Filipina.
Disana Rina mengajar Matematika kelas 7 dan 10 dengan bahasa Inggris. Siswanya adalah penduduk lokal da nada yang berasal dari Pakistan.
“Dari 30 hari disana, saya hanya mengajar efektif 10 hari. Hal ini karena disana sering terjadi badai. Pemberitahuan libur sekolah karena badai diumumkan sehari sebelumnya berdasarkan prakiraan cuaca disana. Jika terjadi badai maka sekolah dari tingkat TK sampai sekolah setingkat SMA diliburkan. Jika sekolah libur maka kegiatannya adalah berdiskusi atau bertukar fikiran dengan mahasiswa sana dikampus”, lanjutnya.
Rina mengungkapkan bahwa guru dari sekolah itu kebanyakan adalah dari lulusan dari Benguet state university yang masih satu lingkungan dengan secondary laboratory school. Kalau disana jenjang SMP kelasnya sampai 4 tingkat yaitu kelas 7 sampai kelas 10, dan yang setingkat SMA hanya 2 tingkat yaitu kelas 10 dan 11. Bahkan dulu beberapa tahun lalu setelah luluskelas 10 bisa langsung kuliah sehingga sarjana disana umurnya relative lebih muda dari kita. (witono)