Mahasiswa UNY Buat Coklat Dari Daun Talok

Muntingia calabura L, yang lebih dikenal dengan talok, adalah tumbuhan tropis yang banyak ditemui di beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia. Talok memiliki daun yang mengandung banyak anti oksidan, anti tumor  anti inflamasi, dan anti septik. Di Negara Peru daun talok biasa dimanfaatkan sebagai obat sakit kepala dan anti radang. Namun pemanfaatan daun talok di Indonesia masih sangat jarang. Tumbuhan talok biasanya hanya difungsikan sebagai pohon perindang.
Dari hal tersebut maka mahasiswa FMIPA UNY yang tergabung dalam kelompok program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan  (PKMK) yaitu Astriedianova Putri Aliston, Apriyani, Azusnita Rachma Putri, Nurul Amalia, Rosaini membuat penelitian dengan judul Choco D’ Mura (Coklat Daun Muntingia CalaburaL/ daun talok). 
Astriedianova menjelaskan, untuk menaikkan nilai ekonomis dari daun talok sekaligus membuat coklat yang tidak hanya nikmat, namun juga mampu menyehatkan penikmatnya, kami memproduksi dalam bentuk batangan dengan campuran jelly yang mengandung sari daun talok. Di adonan coklat juga kami tambahkan bubuk daun talok. Sehingga, khasiat dari Choco D’ Mura ini akan lebih terasa. Karena anti oksidan sebenarnya tak hanya terkandung pada daun taloknya namun juga pada coklat itu sendiri. Anti oksidan pada coklat cukup tinggi. Selain itu, coklat juga mampu menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker. Manfaat yang terkandung didalam daun talok dan coklatbisa menghasilkan suatu makanan yang mampu mengobati penyakit dan dapat dijadikan cemilan bergizi bagi anak-anak. 
“Choco D’ Mura ini akan kami bungkus semenarik mungkin, sehingga dapat menarik konsumen. Choco D’ Mura berbentuk batangan akan kami jual di kampus dan beberapa kami titipkan di warung-warung atau kantin”,lanjut Astried. 
Luaran yang diharapkan adalah coklat batangan dengan bentuk yang menarik dengan varian dark, milk dan white yang akan kami campurkan dengan bubuk daun Muntingia calabura L., di dalam coklat tersebut kami tambahkan jelly-jelly kecil yang mengandung campuran sari daun Muntingia calabura L. dan campuran essens buah untuk menambahkan rasa pada jelly.
Sedangkan proses pemasaran dilakukan adalah melalui facebook yaitu fanpage Choco D’ Mura, iklan di instagram pelaksana, twitter pelaksana, penitipan penjualan di warung pelaksana, mengikuti pameran di LPPM, broadcast message melalui BBM dan menjual sekaligus berpromosi secara langsung di kampus dan kos pelaksana. (witono)