Mahasiswa Biologi UNY Teliti Capung Di Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran merupakan kawasan yang memiliki berbagai macam ekosistem dan keanekaragaman flora dan fauna yang beragam. Ekosistem yang terdapat di Taman Nasional Baluran meliputi ekosistem savana, mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, dan juga evergreen.
Sementara itu, salah satu keanekaragaman fauna yang dapat dijumpai dan menarik untuk di explore adalah keanekaragaman jenis capung (odonata), karena menurut catatan terdapat sekitar 750 jenis capung di Indonesia. Capung merupakan merupakan bioindikator lingkungan terutama air. Kualitas peraiaran yang baik akan mendukung perkembangbiakan capung sehingga menjaga kelestarian populasinya.
Berdasarkan fakta diatas maka mahasiswa Biologi UNY melakukan studi observasi mengenai keanekaragaman jenis capung (odonata) di Taman Nasional Baluran. Para mahasiswa tersebut yaitu Noor Rosyidah Amini, Agung Wibawa Putra, Tria Septiani Subagyo, Aditiya Tri Anggoro, dan Uswatun Hasanah.
Menurut Tria, kegiatan tersebut dilakukan dengan metode observasi melalui pembuatan beberapa stasiun (plot) di beberapa ekosistem yang ada. Selain itu, faktor klimatik dan edafik juga diukur guna mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan terhadap keberadaan jenis capung di Baluran.
“Teknik pengumpulan data yang kami gunakan adalah dengan dokumentasi yakni mengambil gambar capung yang sedang hinggap, dan juga menangkapnya dengan insect net, kemudian diidentifikasi menggunakan buku identifikasi capung Identification Guide To The Australian Odonata,” lanjut Tria.
Hasil observasi mengenai studi keanekaragaman jenis capung (odonata) di Taman Nasional Baluran khususnya pada ekosistem savana dan mangrove menunjukkan terdapat 9 jenis capung dengan total individu berjumlah 65. Ke Sembilan jenis capung tersebut yakni Cocrothemis servilia, Diplacodes trivialis, Orthetrum glaucum, Neurothemis terminate, Orthetrum sabina, Pseudagrion rubiceps, Ischnura senegalensis, Pseudagrion australasiae, dan Neurothemis ramburii. Hasil tersebut kemudian dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Weinner, dan diperoleh bahwa  keanekaragaman jenis capung di Taman Nasional Baluran adalah < 1.
“Setelah kami mengindentifikasi jenis capung yang kami temukan, kemudian kami menganalisis keanekaragamannya menggunakan indeks Shannon – Weinner, diperoleh >1 yang berarti kondisi lingkungan tidak stabil untuk capung.” Tambah Tria. (Tria/witono)