IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU

Kebun Raya Baturraden merupakan salah satu kawasan konservasi di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi. Berada di Kabupaten Banyumas, Kebun Raya Baturraden tidak hanya dikenal sebagai kawasan wisata edukatif, namun juga menyimpan pesona alam yang masih asli. Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu potensi flora yang banyak tersebar di wilayah ini.
Hal tersebut menarik minat 4 mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Ema Hannaputri, Siti Nur Kholifah, Ramaida, dan Haerani Masyarah melakukan penelitian identifikasi Tumbuhan Paku di kawasan hutan alami Kebun Raya Baturraden, beberapa waktu lalu.
Haerani mengungkapkan pengambilan sampel penelitian dilakukan di dua lokasi berbeda berdasarkan ketinggian dengan membuat plot berukuran 2 x 2 m. Hasil identifikasi tumbuhan paku yang ditemukan ada 16 jenis tumbuhan paku terestrial dan epifit yang digolongkan ke dalam 9 famili. Tumbuhan paku yang ditemukan yaitu Taenitis blechnoides (Wild.) Swartz, Adiantum hispidulum, Nephrolepis hirsutula (G. Forst) C. Presl, Davallia denticulata, Drynaria quercifolia, Campyloneurum falcoideum (Kuhn ex Hieron), Selaginella plana (Desv.ex Poir) Hieron, Diplazium striatum (L) C. Presl, Diplazium caudatum, Diplazium sandwichianum (C. Presl), dan Diplazium subserratum,  Adiantum hispidulum, Coniogramme intermedia, Elaphoglossum wardiae, Microsorum punctantum, dan Lycopodium phlegmaria.
Sementara itu Siti menjelaskan bahwa tumbuhan paku yang ditemukan di hutan alami Kebun Raya Baturraden cukup beranekaragam, mengingat daerah tersebut curah hujannya sangat tinggi sehingga kondisi lingkungan lembab. Selain itu susunan vegetasinya masih rapat. Dengan kondisi  iklim demikian sangat mendukung tumbuhan paku untuk dapat tumbuh dengan baik.
“Sebenarnya masih banyak jenis tumbuhan paku lain yang hidup di hutan alami Kebun Raya Baturraden. Namun untuk mengidentifikasi seluruhnya jelas tidak mungkin, mengingat lokasi hutan alami kebun Raya Baturraden sangat luas dan butuh persiapan fisik yang matang mengingat medan yang dilalui belum kita ketahui. Hasil identifikasi yang kami peroleh ini belum mewakili keseluruhan jenis tumbuhan paku yang hidup di sana.” Imbuhnya (witono)