Guru Masuk Dalam Bidang Kerja Yang Bersaing di MEA

Tahun 2016 kita masuk ke masyarakat ekonomi ASEAN atau lebih luas lagi kita sebut masyarakat ASEAN yang berjumlah 10 negara. Delapan bidang kerja yang bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yaitu insinyur ke-rekayasa-an, arsitek, akuntan, land- surveyor, dokter dan dokter gigi, perawat, guru, dan pekerja pariwisata.
Karena kita (UNY) kompetensinya adalah pencetak guru, kita harus bisa mencetak calon guru yang bisa bersaing di ASEAN. Jangan sampai nanti kita sudah mencetak nanti malah yang masuk misalnya Filipina. Kalau bisa kita yang keluar ke Filipina yang memberikan gaji guru lebih tinggi,  tapi tentunya harus ada syarat-syaratnya. Syarat-syarat ini yang harus kita siapkan bersama untuk anak-anak kita nanti. 
Demikian disampaikan Dr. Satoto Endar Nayono dari Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY pada acara Workshop Pengembangan Kerjasama Internasional di FMIPA UNY, di ruang sidang fakultas, kemarin. Workshop diikuti oleh jajaran pimpinan di FMIPA UNY.
Lebih lanjut diterangkan bahwa tantangan global yang perlu kita  hadapi antara lain kecepatan perkembangan iptek yang sangat tinggi kemudian tuntutan untuk layanan professional dsb. Hal ini membuat kita harus bisa cepat menyesuaikan diri kemudian mobilitas orang dan ilmu pengetahuan juga bisa dengan mudah kita lakukan. 
“Peluang bagi kita yaitu  sumberdaya alam yang sangat beragam, bonus geografi karena jumlah penduduknya lebih 250 juta orang.  Bonus tersebut tergantung kita yang menyiapkan kemudian peluang untuk mendapatkan pendidikan tinggi akan semakin baik. Peluang lain adalah terbukanya akses ke dunia internasional”, paparnya.
Satoto juga menjelaskan manfaat internasionalisasi yaitu membuat sivitas akademika akan lebih percaya diri seperti  dalam pemuatan artikel di jurnal internasional, konferensi internasional, sit-in program dan student exchange, serta lomba-lomba di luar negeri.
Selain itu mendapatkan peluang kerjasama penelitian dengan institusi asing seperti universitas internasional, AusAid, USAID, JICA. Sedangkan keuntungan finansial bisa didapat dari mahasiswa asing yang datang untuk belajar. (witono)