DODOL JAGUNG, MAKANAN ALTERNATIF PENDERITA DIABETES

Di Indonesia penderita diabetes cukup banyak. Kebanyakan kalangan penderita diabetes hanya mengkonsumsi makanan yang monoton misalnya saja kentang dan makanan lain yang dianggap rendah gula, sehingga mengalami kebosanan dengan aturan makanan yang harus dikonsumsi. Sedangkan selama ini beras menjadi makanan pokok bagi mayoritas penduduk, padahal kadar gula dalam beras cukup tinggi dibandingkan jagung yang merupakan komoditas tinggi tiap tahunnya. Namun hasil pertanian jagung ini belum dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kandungan gula dalam jagung lebih rendah dibanding dengan beras. Oleh sebab itu mahasiswa jurusan biologi FMIPA UNY Syih Wahyuni, Santi Komariyah, Viki Febri Isnaeni, Dian Alyani Nurainina dan Aninda Munfaati mencoba untuk membuat makanan alternatif bagi penderita diabetes berupa dodol jagung.
Dijelaskan oleh Syih Wahyuni, jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia seperti di Madura dan Nusa Tenggara juga menggunakan jagung sebagai makanan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, hijauan maupun tongkol jagung dapat digunakan sebagai pakan ternak, biji jagung dapat diambil minyaknya, bahkan biji jagung juga dapat dibuat tepung yang dikenal dengan maizena atau tepung jagung. Santi Komariyah menambahkan bahwa kandungan gizi jgung per 100 gram bahan adalah 355 kalori, protein 9,2 gr, lemak 3,9 gr, karbohidrat 73,7 gr, kalsium 10 mg, dan air 12 gr. Bila dibandingkan dengan kandungan gizi beras merah dan beras putih dimana karbohidrat beras merah 75,7 gr dan beras putih 78,9 gr, protein beras merah 8,2 gr dan protein beras putih 6,8 gr, kalori beras merah 353 kal dan kalori beras putih 349 kal maka nampak bahwa kandungan kalori dan protein jagung lebih tinggi daripada beras sedangkan karbohidratnya lebih rendah daripada beras. Kandungan gula yang ada dalam jagung bukan berupa glukosa melainkan fruktosa sehingga aman dan tidak menyebabkan diabetes. Fruktosa adalah jenis gula buah yang tidak dilarang penggunaannya oleh penderita diabetes. Cara membuatnya seperti diungkapkan Aninda Munfaati adalah jagung dikupas kemudian disisir dan direndam selama sehari semalam sampai mengembang. Setelah itu jagung ditiriskan kemudian diblender hingga halus. Adonan yang terbentuk lalu dipanaskan sambil diaduk hingga kalis, setelah masak dikemas menggunakan plastik.