BROWNIES BERBAHAN DASAR SINGKONG

Siapa tidak kenal singkong (Manihot uttilisima) yang melimpah keberadaannya di negara kita. Selama ini sebagian masyarakat menganggap bahwa singkong merupakan bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat bawah dan masih dimanfaatkan olahannya secara terbatas dalam bentuk singkong goreng, singkong rebus, kolak, getuk, keripik atau combro yang umumnya hanya dinikmati oleh kalangan kelas menengah ke bawah.  Untuk meningkatkan citra pada masyarakat singkong juga dapat diolah menjadi berbagai olahan makanan lainnya, seperti yang dilakukan sekelompok mahasiswa jurusan pendidikan biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Wahida Umirohana, Heni Nuryanti dan Ika Setyaningsih yaitu dengan membuat brownies singkong. Wahida Umirohana mengungkapkan selama ini pembuatan brownies selalu menggunakan bahan baku tepung terigu, padahal kebutuhan tepung terigu di Indonesia sangat tergantung pada import. Dengan adanya pemanfaatan singkong sebagai bahan baku pembuatan aneka makanan seperti brownies akan dapat menekan tingkat impor tepung terigu, selain juga dapat mengangkat nasib petani singkong di Indonesia. Selama ini harga singkong di Indonesia masih relatif rendah berkisar 700 hingga 900 Rupiah per kilogram, oleh karena itu biaya produksi pembuatan brownies singkong ini lebih rendah dibanding dengan menggunakan bahan baku tepung terigu sehingga harga jual produk lebih rendah dari poduk lain yang serupa dan mendatangkan laba yang lebih, sambungnya.
Cara pembuatannya dijelaskan oleh Ika Setyaningsih yaitu 250 gram singkong dikupas kemudian dicuci sampai bersih kemudian diparut dan diperas lalu diendapkan untuk diambil patinya. Pati yang sudah didapatkan dicampur dengan ampas singkong. Sementara itu 3 butir telur dimixer sampai berwarna putih, 150 gram gula pasir dicairkan dengan api kecil, kemudian dimasukkan ke dalam adonan dan dimixer sampai rata. Tahap selanjutnya 50 gram coklat bubuk, 1 sendok teh ovalet, setengah sendok teh baking powder dimasukkan ke adonan dan dimixer sampai kental. Ampas singkong dan pati dimasukkan ke dalam adonan dan kemudian dimixer dengan kecepatan tinggi. Terakhir, 200 gram mentega yang telah dicairkan dimasukkan ke dalam adonan dan dimixer sampai rata kemudian dimasukkan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega lalu dikukus selama 20-30 menit.
Heni Nuryanti menambahkan bahwa brownies singkong ini bertekstur lembut dan harganya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga cocok untuk menemani berbuka puasa, selain itu juga dapat sebagai upaya diversifikasi pangan dengan mengembangkan kreativitas pembuatan olahan makanan dari singkong yang banyak mengandung karbohidrat, karena selama ini sumber karbohidrat untuk kebutuhan pangan di Indonesia masih terfokus pada beras dan terigu.