Biodiversitas Kupu Kupu sebagai Indikator Suksesi Dikawasan Lereng Timur Gunung Merapi

Dampak dari erupsi Gunung Merapi tahun 2010 menyebabkan kerusakan habitat mencapai 82,10 % dari total luas kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Hal tersebut menarik minat mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY yaitu Nrangwesthi Widyaningrum, Utami Amardi Putri, Misbachun Aji Santosa, Aris Satriyo Nugroho, dan Benny Ari Kusuma, melakukan penelitian untuk mengetahui struktur komunitas kupu-kupu (Lepidoptera) yang ada di kawasan Lereng timur Gunung Merapi yang akan digunakan untukmengetahui peranan kupu-kupu dalam proses suksesi di Lereng timur Gunung Merapi.
Mereka melakukan penelitian di dusun Deles yang merupakan sebuah dusun kecil di lereng timur Gunung Merapi di wilayah Dusun Deles Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah.  Dusun Deles adalah sebuah pemukiman warga yang paling dekat dengan puncak Gunung Merapi.
“Salah satu indikator untuk menentukan apakah suatu wilayah telah terbangun secara stabil pasca erupsi gunung berapi adalah menggunakan struktur komunitas kupu-kupu (lepidotera) sebagai indikatornya,” jelas Nrangwesthi.
Metode yang digunakan adalah metode observasi yang dilakukan pada beberapa lokasi atau titik pengamatan yang berbeda. Dari penelitian yang dilakukan di Lereng timur Gunung Merapi ditemukan keanekaragaman jenis kupu-kupu di kawasan Lereng timur Gunung Merapi sebanyak 43 jenis kupu-kupu dalam  5 famili yaitu Papilionidae (6 jenis), Pieridae (9 jenis) dan Nymphalidae (20 jenis), Lycanidae (7 jenis), Hesperidae (1 jenis).
Habitat kupu yang ada di kawasan Lereng timur Gunung Merapi didominasi substrat berpasir dan berbatu, dan ditumbuhi oleh rerumputan serta alang alang.
Terdapat 5 family Lepidoptera yang terdapat di Lereng timur Gunung Merapi dan jumlah jenis yang terbanyak adalah dari family Nymphalidae dan jumlah individu terbanyak adalah family Pieridae yaitu jenis Eurema hecabe sebanyak 46, Eurema andersoni sebanyak 44, dan Eurema blanda sebanyak 40. Berdasarkan perhitungan analisis maka indeks keanekaragaman secara komulatif bahwa struktur komunitas  kupu-kupu dinyatakan dalam kisaran rendah dan banyaknya jenis Eurema hal ini berpengaruh terhadap proses suksesi yang sedang berjalan di Lereng timur Gunung Merapi karena jenis Eurema menyukai tanaman tingkat bawah yaitu rerumputan dan alang-alang salah satu peranan kupu-kupu adalah sebagai pollinator sehingga dengan banyaknya jenis dari Eurema maka akan mempercepat suksesi awal atau sere awal. (witono).