Analisis Keanekaragaman Makrofauna Serangga Tanah Tingkat Ordo

Kawasan Suaka Margasatwa Paliyan merupakan salah satu daerah yang memiliki beragam fauna salah satunya serangga tanah. Serangga merupakan organisme yang dapat digunakan sebagai bioindikator terhadap lingkungan, selain itu beberapa jenis serangga tertentu dapat berperan dalam proses dekomposisi dan siklus karbon. Namun, di kawasan ini belum terdapat penelitian mengenai keanekaragaman makrofauna serangga tanah. 
Oleh karena itu, mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY yang terdiri Isrofah Ummi Fadhilah, Andri Nugroho, Nurhayatun Nikmah, Antika Nur Adi Wijaya dan Rahmayani Uswatun Hasanah tersebut melakukan penelitian mengenai keanekaragaman jenis makrofauna serangga tanah tingkat Ordo pada tegakan pohon jati (Tectona grandis), pohon flamboyan (Delonix sp), dan pohon Ficus sp di kawasan Suaka Margasatwa Paliyan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Uswah menerangkan, di Kawasan Suaka Margasatwa Paliyan Gunung Kidul DIY mereka melakukan analisis keanekaragaman terkait makrofauna serangga tanah tingkat ordo di bawah 3 tegakan pohon, yaitu tegakan pohon jati (Tectona grandis), pohon flamboyan (Delonix sp), dan pohon Ficus sp. Adapun penelitian ini dilakukan dengan metode perangkap jebak atau pitfall trap dan hand collecting. Pada metode pitfall trap, untuk mendapatkan serangga tanah diperlukan waktu minimal 24 jam setelah pitfall terpasang. Namun, dalam pelaksanaan metode ptfall trap ini terkendala oleh faktor cuaca yaitu turunnya hujan dan juga keterbatasan waktu.
Berdasarkan hasil pengamatan, lanjut Uswah, makrofauna serangga tanah yang ditemukan pada tegakan pohon jati (Tectona grandis), pohon flamboyan (Delonix sp), dan pohon Ficus sp di kawasan Suaka Margasatwa Paliyan Gunung Kidul, terdapat empat ordo yang dapat teridentifikasi yaitu ordo Orthoptera, Blattaria, Hymenoptera, dan Isoptera.
Anggota kelompok, Andri, mengatakan, Ordo Orthoptera ditemukan baik pada tegakan pohon jati (Tectona grandis), pohon flamboyan (Delonix sp), maupun pohon Ficus sp, dimana anggota ordo Orthoptera yang paling banyak ditemukan dari ketiga tegakan pohon tersebut adalah yang berasal dari famili Acrididae dengan jumlah individu secara berurutan yaitu 5 individu, 10 individu, dan 11 individu. Selain famili Acrididae, juga terdapat anggota ordo Orthoptera dari famili Gryllidae dengan jumlah individu secara berurutan yaitu 1 individu, 7 individu, dan 6 individu. Ordo Blattaria dengan famili Blattidae ditemukan pada tegakan pohon flamboyan (Delonix sp) yaitu sebanyak 2 individu. Ordo Hymenoptera dengan anggota dari famili Formicidae juga ditemukan pada tegakan pohon flamboyan (Delonix sp) yaitu sebanyak 6 individu. Sedangkan ordo Isoptera ditemukan pada tegakan pohon Ficus sp yaitu sebanyak 6 individu.
“Anggota ordo yang paling banyak ditemukan adalah anggota ordo Orthoptera terutama yang berasal dari famili Acrididae. Ordo Orthoptera ditemukan pada ketiga tegakan pohon, sedangkan ordo Blattaria, Hymenoptera dan Isoptera hanya ditemukan pada salah satu tegakan pohon saja” lanjut Andri. 
Ditambahkan, anggota famili Acrididae yang ditemukan salah satunya adalah belalang coklat. Serangga ini banyak ditemukan pada tegakan pohon flamboyan karena warna tubuh belalang ini sesuai dengan kondisi habitat di daerah tegakan pohon flamboyan, dimana di daerah tersebut banyak terdapat seresah daun dan rerumputan yang berwarna coklat.
Perbedaan makrofauna serangga tanah yang ditemukan pada masing-masing tegakan pohon dipengaruhi oleh faktor klimatik dan kondisi habitat yang ada pada masing-masing tegakan pohon tersebut. Beberapa faktor klimatik yang mempengaruhi kemunculan serangga tanah yaitu suhu udara, kelembaban tanah, pH tanah, intensitas cahaya, dan ketebalan seresah. (witono)