Acacia nilotica Invantif Savana Baluran

Mahasiswa Biologi angkatan 2011, FMIPA UNY mengamati flora dilakukan di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur pada tanggal 18-20/12/14. Flora yang diamati yaitu Acacia nilotica sebagai Invantif Savana yang ada di Taman Nasioanal Baluran. Mahasiswa tersebut yaitu Rizky Diah Aryani, Husnatun Nihayah, Rizky Yuniantari, Rifqi Nur Hidayatullah dan Putu Wira Bumi.
Rizky menjelaskan bahwa pengamatan dilakukan di Savana Bekol Taman Nasional Baluran yang dibagi menjadi 3 plot yaitu berdasarkan rapat, renggang dan tidak adanya Acacia nilotica yang menginvasi savana. Tiap plot diukur faktor klimatik dan edafik serta faktor biotik yang ada di sana. Pengamatan ini menggunakan metode purposive sampling.
Berdasarkan pengamatan, lanjut Rizky, yang didapatkan faktor klimatik Savana Bekol untuk yang terinvasi akasia adalah suhu udara di savana adalah 32 ºC di mana suhu di tengah savana cukup tinggi sehingga jika musim kemarau dapat memicu kebakaran di savana karena tingginya suhu udara di sana.
Tujuan penanaman Acacia nilotica adalah sebagai pemagar api agar tidak menyerang masuk ke dalam hutan dan memicu kebakaran, namun ternyata Acacia nilotica mengivasi bagian savana sehingga savana Bekol telah banyak yang ditumbuhi Acacia nilotica.
Sementara itu, Husna menjelaskan bahwa peta persebaran Acacia nilotica dilakukan menggunakan alat bantu gps untuk menentukan titik koordinat wilayah rapat, renggang dan tidak ada yang terinvasi tanaman Acacia nilotica.
Dijelaskan bahwa pertumbuhan Acacia nilotica sangatlah cepat melalui penyebaran biji yang jatuh ke tanah dari pohon Acacia nilotica  yang kemudian dimakan oleh hewan yang tinggal disana seperti rusa, banteng, dan kerbau. Biji Acacia nilotica yang tidak dapat tercerna di dalam tubuh hewan tersebut dikeluarkan kembali menjadi biji yang utuh namun sudah berbentuk hitam karena bercampur dengan kotoran dan bijipun berceceran di tanah dan Acacia nilotica tumbuh akibat persebaran biji tersebut. Acacia nilotica  merupakan tanaman yang memiliki perakaran kuat sehingga ketika setelah kering dan ditebang, akar Acacia nilotica  masih tetap ada di dalam tanah dan menyebabkan regenerasi kembali tanaman Acacia nilotica. (Rizky/witono)